Dua Desa Eks Satuan Pemukiman Transmigran di Papua Selatan Siap Jadi Desa Mandiri
Puncak HBT ke-72 digelar di Indonesia ujung Timur sebagai bentuk komitmen pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dari berbagai wilayah.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Program Transmigrasi di Indonesia selama 72 tahun terakhir berhasil menorehkan berbagai prestasi membanggakan.
Salah satunya mengentaskan dua eks satuan pemukiman transmigran di Provinsi Papua Selatan menjadi desa maju dan selangkah lagi menjadi desa mandiri.
"Khusus di Provinsi Papua Selatan ini, sudah ada dua desa eks Satuan Permukiman, yaitu Desa Suka Maju, dan Desa Sota, telah terindeks sebagai Desa Maju, dengan nilai indeks masing-masing 0,75 dan 0,76. Capaian indeks ini menunjukkan bahwa, dua desa ini sebentar lagi akan menjadi Desa Mandiri," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar usai upacara puncak peringatan HBT ke-72 di Lapangan Kapsul Waktu Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, Senin (12/12/2022).
Puncak HBT ke-72 digelar di Indonesia ujung Timur sebagai bentuk komitmen pemerintah khususnya Kemendes PDTT untuk melakukan pemerataan pembangunan dari berbagai wilayah.
Dimeriahkan masyarakat Papua Selatan secara umum khususnya warga transmigrasi, didirikan pula stand berisi hasil produksi transmigran dari berbagai daerah.
Beberapa diantaranya jamu tradisional dan kuliner khas Wonogiri, Jawa Tengah, Kampung Yaba Maru (Sp9) Distrik Tanah Miring, dan Stand Distrik Muting Kabupaten Merauke Papua Selatan.
Berkunjung ke stand dan berdialog dengan para transmigran, Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut juga menyebutkan beberapa hal lain bukti manfaat dari Program Transmigrasi.
Baca juga: Kemendes PDTT Gelar FGD Penyusunan Sistem Pelaporan Keuangan BUMDesa/BUMDesa Bersama
Diantaranya adalah pemerataan pembangunan yang bahkan mengantarkan dua wilayah transmigrasi menjadi Ibu Kota Provinsi baru di Papua.
"Program Transmigrasi memberikan dukungan positif bagi percepatan kesejahteraan warga masyarakat pemerataan pembangunan dan mendekatkan pelayanan masyarakat dari pemerintah kepada masyarakat," tegas Gus Halim.
"Terbukti dengan sejak dimulai transmigrasi sampai hari ini sudah ada 2 provinsi dari daerah transmigrasi, 114 Kabupaten, 454 kecamatan. Artinya bahwa 72 tahun saja sudah bisa mewujudkan pusat pemerintah pada setiap levelnya berbasis transmigrasi," sambungnya.
Dua Ibu Kota dari kawasan transmigrasi tersebut adalah Merauke untuk Papua Selatan dan Nabire dari Papua Tengah yang diresmikan beberapa bulan lalu.
Gus Halim menambahkan agar manfaat-manfaat Program Transmigrasi terus berjalan. Tentu saja perlu juga dilakukan pembaharuan persepsi sehingga pencapaian program ini menjadi semakin luas perkembangannya.
"Hari ini ini Presiden jokowi sedang konsentrasi dengan pembangunan IKN dan itu wilayahnya ada di sebagian besar wilayah transmigrasi. Ke depan kita ingin model transmigrasi ditingkatkan jauh spesifik dan baik lagi secara persepsi terhadap transmigrasi harus diubah. Orang berangkat transmigrasi bukan semata-mata untuk menaikkan tarif hidup dari terpuruk menjadi maju tapi memberikan harapan yg sangat bagus bagi menapaki kehidupan yang akan datang," tutup Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.