Jago Lobi, Erick Thohir Sukses Pedekate dengan Pemimpin Dunia untuk Kerja Sama Bilateral
Kemampuan Erick Thohir dalam membangun relasi dengan para tokoh-tokoh penting dunia terlihat selama masa persiapan dan penyelenggaraan KTT G20.
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Bardjan
Yang menarik, menteri berusia 52 tahun ini terlihat memperkenalkan dirinya dengan kartu nama saat menyambut pimpinan-pimpinan negara tersebut.
Ia bahkan sempat membahas kalau Mr. Sunak juga merupakan sesama penggemar sepak bola lewat akun Instagram pribadinya.
“Sama-sama penggemar bola, bedanya kalo Mr. Sunak ngefans sama Southampton, kalau saya masih punya Oxford United,” tulis ET dalam postingan di Instagramnya.
Dampingi Presiden Jokowi saat pertemuan dengan Presiden AS
ET juga ikut mendampingi Presiden Jokowi pada saat pertemuan bilateral Indonesia-AS dengan Presiden Joe Biden, yang bertempat di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11/2022).
Lewat pertemuan ini, Menteri Erick bersama dengan Presiden Jokowi bermaksud untuk membuka perluasan kerja sama Indonesia dengan negara adidaya tersebut. Ia pun menyampaikan keseriusan Indonesia dalam mengembangkan potensinya untuk menjadi pusat ekonomi Asia dan dunia di masa mendatang, yang diawali lewat penyelenggaraan KTT G20.
Niat Menteri BUMN ini sukses mendapat dukungan dari Joe Biden. Presiden AS tersebut mengaku bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk lebih maju dengan SDA yang melimpah serta SDM yang berkualitas.
Tak hanya itu, ia juga mendukung penuh langkah Indonesia dalam melaksanakan transisi energi terbarukan.
“Mr. Biden berkomitmen mendukung perbaikan dan pengembangan ekonomi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Ia juga berharap peran Indonesia sebagai chairman ASEAN 2023 dapat mempererat hubungan negara-negara ASEAN dengan Amerika Serikat,” ucap ET.
Berbagai lobi dengan para pemimpin di atas merupakan contoh dari segelintir upaya ET dalam meningkatkan hubungan Indonesia dengan berbagai negara di dunia.
Bagi ayah empat anak ini, Presidensi G20 Indonesia telah membuktikan bahwa Indonesia dapat berdiri sejajar dengan negara-negara besar lainnya.
Dikutip dari situs resmi Kementerian BUMN, ia kerap mengingatkan bahwa Presidensi G20 Indonesia memiliki makna dalam jangka panjang dan bukan sekadar acara seremonial sesaat.
“G20 sudah lewat, tetapi apa yang terjadi di G20 harus kita pertahankan. Jangan usai G20 semuanya selesai, karena memposisikan kita dengan negara-negara besar butuh waktu yang lama,” ujar Erick dalam sambutannya di Malam Apresiasi Dukungan BUMN dalam G20 di Sasono Utomo & Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Ia juga menyebut bahwa G20 telah mengajarkan Kementerian BUMN dan BUMN akan pentingnya kerja sama internasional yang inklusif.
“Selain mengajarkan akan diversity (keberagaman), yang paling penting G20 mensejajarkan kita dengan bangsa lain, ini yang harus kita pertahankan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.