5 Perjuangan Jaminan Sosial Partai Buruh, Said Iqbal: Boleh Sekolah di Kampus Terbaik Dunia
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebutkan 5 perjuangan jaminan sosial yang digagas partainya dalam memperjuangkan hak bagi 'kelas pekerja'
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebutkan 5 perjuangan jaminan sosial yang digagas partainya dalam memperjuangkan hak bagi 'kelas pekerja'.
Hal ini ia sampaikan setelah partainya mendapatkan nomor urut 6 dalam pengundian dan penetapan nomor urut partai peserta Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022) malam.
Poin pertama terkait jaminan makanan terhadap kaum buruh atau kelas pekerja.
Ia pun menegaskan bahwa 'haram hukumnya, orang miskin tinggal di negara kaya'.
"Haram hukumnya orang miskin di negara yang kaya, haram hukumnya orang kelaparan di negara yang kaya, kami akan dedikasikan jaminan makanan," kata Said Iqbal, dalam sambutannya.
Kemudian poin kedua, kaum buruh wajib menempuh pendidikan tinggi di kampus bergengsi, baik dalam skala nasional maupun global.
"Yang kedua, orang-orang miskin, para buruh petani, nelayan dan kelas pekerja wajib disekolahkan di sekolah-sekolah Prancis, di MIT, Harvard Amerika, Nanyang University Singapore maupun Sydney, UI (Universitas Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung)," jelas Said Iqbal.
Said Iqbal pun menegaskan bahwa kaum buruh juga harus memperoleh kesempatan yang sama untuk melanjutkan pendidikan di kampus bergengsi dunia.
"Karena kampus-kampus terbaik bukan hanya milik orang, kampus-kampus terbaik harus diisi juga oleh orang miskin, kaum buruh, kaum tani juga nelayan. Negara harus hadir dengan 20 persen, kami akan sungguh-sungguh dengan jaminan pendidikan," tegas Said Iqbal.
Selanjutnya, ia juga memastikan partainya akan memperjuangkan jaminan air bersih serta jaminan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
"Ketika kita bekerja, buruh membayar pajak, ketika kami menganggur, negara harus membayar asuransi pengangguran," papar Said Iqbal.
Baca juga: Presiden Partai Buruh Singgung Kesetaraan Kesempatan Kau Boleh Kaya, Tapi Jangan Miskinkan Kami
Begitu pula dengan perjuangan bagi reformasi agraria dan kedaulatan pangan.
Partai ini menolak kebijakan impor yang dianggap menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani dan nelayan sengsara.
Sebelumnya, Said Iqbal juga menegaskan bahwa partai ini meminta seluruh kaum buruh untuk 'kembali ke rumah'.
Ia menekankan, partainya adalah partai yang didedikasikan sebagai perwakilan kelas pekerja.