Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim mengungkapkan pemanfaatan Dana Desa akan difokuskan untuk ketahanan pangan pada tahun 2023.

Sebanyak 20 persen Dana Desa, kata Gus Halim, wajib digunakan untuk ketahanan pangan.

"2023 masih tetap fokus kepada ketahanan pangan. Ada pagu 20 persen Dana Desa harus dialokasikan untuk kegiatan yang terkait dengan ketahanan pangan," ujar Gus Halim dalam Kaleidoskop Kemendes PDTT di The Hive, Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Pada sektor pangan, Gus Halim mengaku tidak terlalu khawatir akan mengalami kelangkaan akibat potensi resesi pada tahun depan.

Dirinya mengatakan potensi pangan di desa tidak akan terlalu terdampak resesi.

"Saya tidak terlalu optimis tapi juga tidak terlalu pesimis terhadap dampak global bagi urusan pangan untuk desa. Karena faktanya hari ini urusan pangan masih sangat relatif terkendali dan cukup terpenuhi," ucap Gus Halim.

Terkait masalah energi, Gus Halim mengatakan wilayah desa juga memiliki potensi untuk mandiri.

"Permasalahan energi misalnya saat upacara Agustus di Belu, NTT. Sepanjang jalan di desa, desa dengan konsolidasi yang bagus, dengan kearifan lokal yang bagus. Tidak lagi harus warga masyarakat desa tergantung LPG. Kembali ke pemanfaatan limbah hutan selesai semua urusan energi yang terkait kebutuhan sehari-hari," jelas Halim.

Pada tahun 2023, Gus Halim mengatakan pihaknya bakal melakukan matrikulasi dan kompilasi terhadap 74. 961 desa terkait penggunaan 20 persen penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan.