Penyebab Deretan Kader PSI Cabut, Pengamat: yang Diperjuangkan Omong Kosong, Lebih Condong ke Rezim
Pengamat menilai penyebab deretan kader PSI memutuskan untuk mundur yaitu apa yang diperjuangkan adalah omong kosong dan lebih condong ke pemerintah.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
![Penyebab Deretan Kader PSI Cabut, Pengamat: yang Diperjuangkan Omong Kosong, Lebih Condong ke Rezim](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rian-ernest-dan-tsamara-amany_20180406_210753.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganggap penyebab mundurnya kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) beberapa waktu ke belakang lantaran yang diperjuangkan sejak partai berdiri hanya menjadi omong kosong belaka.
"Saya melihat bahwa kultur di PSI sudah tidak sehat, karena apa yang diperjuangkan dulu di PSI misalkan terkait nilai-nilai idealisme, nilai perjuangan, kepentingan masyarakat, nilai keadilan, pemberantasan korupsi."
"Itu hanya slogan dan omong kosong," ujarnya ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (17/12/2022).
Berbanding terbalik, Ujang melihat justru PSI tidak memiliki netralitas dalam berpolitik dan lebih condong mendukung rezim pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ditambah, katanya, PSI juga melakukan upaya penyerangan kepada pihak yang mengkritik pemerintah.
"Saat ini PSI lebih cenderung masuk ke wilayah kekuasaan, ya. Dukung rezim lalu menghajar dan menghantam pihak yang berseberangan dengan rezim," jelasnya.
Dengan keadaan tersebut, Ujang pun meminta agar PSI berfokus untuk objektif dalam berpolitik sehingga dapat menjadi partai besar.
Baca juga: Giring Ganesha: Rian Ernest Bikin Konflik di PSI dan Harus Introspeksi Diri
Selain itu, Ujang juga melihat banyak kader PSI mundur lantaran partai yang berdiri tahun 2014 itu hanya mengakomodir oligarki dan elit partai saja.
"Dan kepentingan kelompok-kelompok oligarki di PSI saja yang berkuasa dan yang lain tidak nyaman. Tentu terus pindah ke partai lain atau mencari aktivitas sosial yang lain," katanya.
Ujang mengatakan fenomena deretan kader PSI yang mundur ini telah diprediksi oleh dirinya sejak lama.
Ia menganggap keberadaan PSI sebagai partai politik (parpol) akan berkembang seperti partai lain yaitu bersifat pragmatis.
"Saya sih dari dulu sudah menganalisa bahwa PSI bukanlah alat perjuangan yang ideal karena pasti akan sama dengan partai lain yang sifatnya pragmatis saja."
"Dan terbukti analisa saya sejak lama ternyata betul, hanya pragmatis dan tidak ada nilai idealis," paparnya.
Deretan Kader PSI yang Mundur
![Rian Ernest dan Tsamara Amany](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rian-dan-tsamara_20180406_201256.jpg)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.