Ibas Bantu Dorong UMKM Keripik Tempe Sagu Naik Kelas
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk datang langsung ke sentra produksi keripik tempe sagu Mekar Jaya.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tempe, makanan khas nusantara yang biasa dijadikan lauk untuk menemani nasi. Tapi di tangan ibu-ibu Desa Bendorejo, Trenggalek, Jawa Timur, tempe dapat diolah menjadi jajanan khas berupa keripik yang renyahnya awet tahan lama.
Hal inilah yang menarik perhatian Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk datang langsung ke sentra produksi keripik tempe sagu Mekar Jaya, Selasa (20/12/2022).
Keripik tempe sagu berbeda dengan keripik tempe pada umumnya. Pada proses pembuatanya, sebelum peragian kedelai yang akan digunakan untuk membuat tempe perlu dicampur terlebih dahulu dengan sagu.
Pada tahap penggorengan pun keripik tempe sagu tidak dibalur dengan tepung, melainkan cukup dicelup ke air garam dan bawang sebelum digoreng. Hasilnya akhirnya, keripik ini mempunyai rasa yang gurih serta teksturnya renyah dan sedikit lebih empuk dibandingkan keripik tempe biasa.
Pada kunjungannya ke sentra UMKM keripik tempe sagu di Desa Bendorejo, Ibas tampak mencoba langsung proses produksi.
Dia duduk berjejer bersama ibu-ibu yang lain di depan tungku yang cukup panas. Satu per satu tempe ia celupkan ke air garam dan langsung digoreng di kuali besar. Seolah sudah terbiasa di dapur, Ibas tidak takut dengan minyak yang sedikit meletup.
“Ini saya coba langsung keripiknya, baru digoreng sekali saja rasanya sudah nyuus….Apalagi kalau digoreng dua kali, rasanya nyuus..nyuus…mantep!” gurau Ibas ketika mencoba keripik.
“Di Desa Bendorejo ada yang dibanggakan kembali, selain pertanian dan perkebunan yang terus berkembang, ada pula UMKM keripik tempe sagu yang harus terus maju,” puji Ibas.
"Semoga UMKM-UMKM seperti ini jangan sampai punah, tetapi terus berkembang. Mungkin tidak hanya keripik tempe sagu saja produksinya, tetapi bisa juga keripik sale pisang, atau keripik-keripik lainnya agar Kabupaten Trenggalek terus maju," imbuhnya.
Para pegawai dari UMKM yang bisa menghasilka lebih dari 500 bungkus setiap harinya ini tidak menampik apa yang disampaikan Ibas.
Mereka merasa bahwa tantangan sebagai produsen yang bergerak dalam bidang kuliner bukan hanya dari lingkungan, tetapi juga bahan baku.
Di hadapan wakil rakyat, mereka mengeluhkan langsung terkait harga-harga yang masih tinggi, seperti minyak dan tepung.
“Semoga dibalik semua kesulitan, tetap ada satu senyuman yang penuh dengan semangat agar kita tidak mudah menyerah untuk hidup lebih baik. Mas Ibas datang ke sini juga untuk memberi solusi, agar apa yang diaspirasikan masyarakat Bendorejo dapat kita bantu sehingga UMKM lebih moncer,” kata Ibas.
Sebagai bentuk aksi nyata, Ibas memberikan langsung bantuan berupa wajan ukuran besar, minyak goreng, dan ada pula 1.000 paket sembako untuk seluruh warga.
Baca juga: Ibas: Guru “Digugu dan Ditiru” Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan
Sundarti, pemilik UMKM Mekar Jaya menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan Ibas.
“Alhamdulillah kami mendapat bantuan dari Mas Ibas. Kami bahagia sekali, matur suwun (terima kasih) Mas Ibas telah membantu kami. Semoga Mas Ibas sehat selalu dan apa yang diinginkan bisa terwujud,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.