Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Charta Politika: 47,5 Persen Publik Anggap Ekonomi Era Jokowi Lebih Baik Ketimbang SBY

47,5 persen responden menyatakan ekonomi Indonesia lebih baik di era Presiden Jokowi ketimbang saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Charta Politika: 47,5 Persen Publik Anggap Ekonomi Era Jokowi Lebih Baik Ketimbang SBY
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi. Hasil survei Charta Politika menunjukkan 47,5 persen responden menyatakan ekonomi Indonesia lebih baik di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketimbang saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Charta Politika menunjukkan 47,5 persen responden menyatakan ekonomi Indonesia lebih baik di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketimbang saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan sementara saat SBY memimpin hanya 40,4 persen publik menganggap lebih baik.

"Kalau kita lihat 47,5 persen menyatakan lebih baik pemerintahan Jokowi dan 40,4 persen menyatakan lebih baik pemerintahan SBY," kata Yunarto Wijaya dalam rilis survei lembaganya secara virtual, Kamis (22/12/2022).

Yunarto Wijaya menyebut pihaknya meminta tanggapan responden mengenai kemampuan kedua pemimpin tersebut mengelola krisis.

"Dulu Pak SBY mengalami tidak sebesar Pak Jokowi, situasi eksternalnya ada gangguan terkiat berakhirnya commodity boom yang selama pemerintahan SBY itu menjadi kontributor terbesar dari adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kenaikan harga batu bara, minyak sawit, dan karet," ujarnya.

Menurut Yunarto Wijaya, ekonomi Indonesia agak guncang setelah berakhirnya commodity boom.

"Dan kita tahu kecenderungan ekonomi kita agak guncang setelah commodity boom selesai," ucap dia.

Berita Rekomendasi

Berbeda dengan SBY, Yunarto menerangkan pemerintahan Jokowi menghadapi berbagai situasi seperti Pandemi Covid-19 hingga kondisi geopolitik perang Ukraina dan Rusia.

"Sementara pemerintahan Jokowi mengahadapi situasi pandemi dan geopolitik perang di Ukraina dan Rusia yang berpengaruh terhadap pangan dan energi terutama," ungkap Yunarto.

Baca juga: Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun Depan Cuma 2,6 persen

Survei dilakukan pada tanggal 8-16 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi.

Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ± (2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 

Survei Nasional Charta Politika: Mayoritas Publik Optimis Perekonomian Indonesia di Tahun 2023

Survei Nasional Charta Politika Indonesia terbaru melaporkan bahwa mayoritas publik meyakini perekonomian Indonesia tahun depan akan baik-baik saja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas