Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil sikap perihal isu reshuffle atau perombakan kabinet.

Boni menegaskan sekarang bukan saatnya membuat sebuah teka-teki seakan-akan Kabinet Indonesia Maju masih solid.

"Saya kira presiden perlu ambil sikap reshuffle segera dan tidak perlu lagi ada teka-teki soal solid atau tidak suatu pemerintahan," kata Boni saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (24/12/2022).

Namun, Boni menjelaskan saat ini publik beropini bahwa setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres), kabinet Jokowi-Ma'ruf tak lagi solid.

Baca juga: Profil 3 Menteri NasDem Diisukan Bakal Di-reshuffle: Johnny G Plate, Siti Nurbaya, Syahrul Yasin

"Itu opini publik dan itu kita melihat real. Itu harus direspon, institusi politik harus merespons itu. Maka reshuffle mesti menyasar respons publik itu," ujarnya.

Doktor lulusan terbaik dari Universitas Walden, Amerika Serikat itu menerangkan jangan sampai orang melihat ada kepura-puraan, seakan-akan pemerintah masih solid.

"Padahal sebetulnya enggak. Jadi kita bukan eranya lagi munafik karena publik tahu ini kan era transparan semua orang tahu," ucap Boni.

Jokowi Beri Sinyal Reshuffle

Jokowi pun sudah memberikan sinyal kemungkinan adanya perombakan kabinet atau reshuffle.

“Mungkin,” kata Jokowi setelah meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, Jumat kemarin.

Hanya saja, Jokowi tidak menyebutkan kapan reshuffle tersebut akan dilakukan, apakah akhir tahun 2022 atau awal 2023.

“Ya nanti,” ujarnya.

NasDem Tak Masalah Reshuffle