Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Tes MMPI Sebut Bharada E dan Keluarga Jujur Saat Diperiksa Terkait Kasus Kematian Brigadir J

Ahli Psikologi mengungkapkan kejujuran Bharada E setelah menjalani tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hasil Tes MMPI Sebut Bharada E dan Keluarga Jujur Saat Diperiksa Terkait Kasus Kematian Brigadir J
WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E berbincang dengan penasihat hukumnya saat menghadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (7/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E terbukti memberikan keterangan jujur saat diperiksa terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal itu diungkap oleh Ahli Psikolog Klinis Dewasa, Liza Marielly Djaprie saat menjadi saksi ahli meringankan disidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).

Liza mengungkapkan kejujuran Bharada E setelah menjalani tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) yang biasa digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas hasil asesmen.

"Dan semua berada pada hasil yang baik, dalam arti Richard berkata dengan jujur, hasil hasil asesmennya dia bisa dipertanggungjawabkan," kata Liza.

Baca juga: Dinilai Sebagai Orang yang Patuh, Jaksa Tetap Tak Benarkan Perbuatan Bharada E Menembak Brigadir J

Bharada E juga menjalani pemeriksaan anamnesa.

Sedangkan keluarga Bharada E menjalani pemeriksaan alloanamnesa.

BERITA TERKAIT

Hasilnya, Bharada E dan keluarganya dinyatakan jujur. 

"Dari hasil wawancara tersebut, hasil observasi, semua ada tanda-tanda yang menunjukkan ada tingkat kejujuran yang cukup tinggi," ucapnya.

Lebih lanjut, Liza menerangkan saat pertama kali bertemu dengan Richard pada Senin 15 Agustus 2022 lalu, kondisi Richard ketika itu sangat cemas dan selalu menghindari kontak mata.

"Kondisi masih sangat cemas, dia banyak sekali mainin tangan, kemudian menjaga tidak ada kontak mata, setelah itu suaranya volumenya pelan sekali," ucapnya.

Liza menambahkan kondisi Richard membaik usai didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), yakni menjadi jauh lebih tenang dan bisa melakukan kontak mata ketika diperiksa.

"Menurut pengamatan observasi saya, sempat mengalami down sedikit setelah mengalami rekonstruksi kalau nggak salah pada saat itu sehingga saat itu kami kembali melakukan terapi untuk membantu dia lebih rileks," ujar Liza.

Terjadi Konflik Moral yang Besar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas