Catatan Akhir Tahun 2: Popularitas Artis Tak Cukup, Dibutuhkan Juga Elektabilitas dan Finansial
Apa mungkin dengan bermodalkan popularitas, para artis yang maju Caleg bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat?
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena artis terjun ke dunia politik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Fenomena artis Caleg ini tentu harus menjadi perhatian publik.
Pasalnya, apa mungkin dengan bermodalkan popularitas, para artis yang maju Caleg bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.
Terlebih, dunia politik sangat erat kaitannya dengan mengurusi hajat hidup orang banyak.
Kehadiran para artis sebagai Caleg parpol tertentu dinilai sebagian pihak hanya untuk menaikkan popularitas atau vote getters di Pemilu 2024.
Dengan mengendorse artis, partai politil berharap suaranya bisa meningkat dan bisa menempatkan wakilnya di parlemen.
Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo pun punya pandangan terkait fenomena artis terjun ke dalam politik.
Menurutnya, peran artis sebagai vote getters tentu tidak digeneralisasi akan berpengaruh pada parpol yang akan bertarung.
Pasalnya, dia melihat adanya fenomena artis yang justu kalah dalam Pemilu.
Baca juga: Disebut-sebut akan Gabung Demokrat, Ternyata Ini Alasan Narji Pilih PKS
"Hal itu sebenarnya tergantung pada selera dan segmen pemilih yang disasar (oleh partai dan artis)," kata Wasisto saat dihubungi, Senin (26/12/2022).
Sementara, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengatakan, bahwa fenomena artis mencoba peruntukan di politik telah terjadi di setiap gelaran Pemilu.
Tentu, memajang artis jadi strategi baru partai politik untuk meningkatkan keterpilihan atau sebagai vote getters.
"Keuntungan terhadap parpol, besar kecil berpengaruh. Dampaknya juga cukup lumayan. Makanya banyak parpol yang merekrut para artis sebagai vote getters itu,&" kata Ujang.
Namun demikian, Ujang berpandangan bahwa artis yang hanya mengandalkan popularitas tidaklah cukup.
Karena, ada faktor elektabilitas yang dimiliki oleh artis tersebut untuk bisa melenggang ke Senayan.
"Jadi populer penting, tetapi dia juga harus memiliki elektabilitas tinggi," sambung Ujang.
Lebih lanjut, Ujang juga melihat adanya fenomena artis yang tak memiliki finansial baik, justru akan kalah dalam Pemilu.
Sebaliknya, ada kecenderungan artis yang populer dan memiliki finansial mencukupi untuk modal kampanye dan sosialisasi, justru tingkat keterpilihannya tinggi.
"Nah biasanya artis yang populer dan memiliki kantong tebel, itulah yang memiliki potensi bisa mengangkat atau mengkatrol suara partai," ucap Ujang.
"Tapi kalau artis hanya populer saja, tidak punya kekuatan finansial, ya agak berat juga. Karena banyak juga artis yang bertumbangan, berguguran dan kalah hanya mengandalkan popularitas," kata Ujang.
Untuk itu, menurut Ujang, diperlukan kombinasi yang apik untuk mengantarkan pesoroh layar kaca itu bisa menang dan mengkatrol soal partai yang mengusungnya.
"Tapi untuk meningkatkan suara partai, bisa, dengan popularitasnya itu. Tapi untuk memenangkan partai, menaikan suara yang lebih tinggi itu agak berat. Kecuali tadi, dia populer tetapi keluar kekuatan finansial untuk ditebar kepada publik," beber Ujang.
"Perlu elektabilitas tinggi untuk mengatrol suara partai lebih tinggi dan bisa menang."
Diketahui, sejumlah artis menang dan lolos ke parlemen Senayan pada Pemilu legislatif 2019 lalu.
Di antaranya, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka, Krisdayanti, Rano Karno dan Nico Siahaan.
Dari Partai Amanat Nasional (PAN) ada Desy Rarnasasi, Eko Patrio dan Primus Yustisio. Dari Partai Gerindra ada Mulan Jamilah dan Rachel Maryam. Dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada Tommy Kurniawan dan Arzeti Bilbina.
Sementara, dari Partai Demokrat ada Dede Yusuf, Partai Golkar Nurul Arifin dan Partai NasDem ada Farhan.
Berikut deretan partai politik yang merekrut artis maupun publik figur untuk menghadapi Pemilu 2024, mendatang;
1. Partai Amanat Nasional (PAN).
Dari kalangan artis yang bergabung ke PAN adalah Surya Utama atau Uya Kuya, Putri Zizi Novianti atau Puput Novel, dan Ery Setia Negara.
Sedangkan, di awal tahun 2022, Charly Van Houten, Vokalis dari Setia Band memutuskan untuk bergabung ke dunia politik dan bergabung ke PAN. Komendian Denny Cagur juga resmi bergabung dengan PAN.
Sebelumnya, artis nasional yang bergabung dengan PAN antara lain Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio yang saat ini menjadi ketua DPW DKI Jakarta, Desy Ratnasari yang saat ini menjadi ketua DPW Jawa Barat.
Anggota DPR RI Primus Yustisio, hingga Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN).
2. Partai Perindo
Sejumlah artis nasional menyatakan bergabung dengan Perindo dan siap untuk berlaga pada Pemilihan umum (Pemilu 2024) mendatang.
Diantar Ketua DPW Perindo DIY Yuni Astuti, mereka bertemu Ketua umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, beberapa waktu lalu.
Para artis yang menyatakan bergabung di Perindo di antaranya, Lucky Perdana, Hassel Wong, Fadlan Muhammad, Eko Mulyadi dan Mandala Shoji.
3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Pelawak Narji terjun ke politik dan bergabung ke PKS.
Narji resmi menjadi anggota dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski, sebelumnya ia tergabung di PAN.
Narji pun menyebut dirinya akan angkat bicara soal keputusannya untuk terjun ke politik dan menjadi kader dari PKS selama beberapa bulan ini.
4. Partai Gelora
Komedian yang tergabung dalam grup Bagito, Dedi Gumelar atau akrab disapa Miing resmi bergabung ke Partai Gelora.
Miing sebelumnya sudah terjun ke dunia politik dan pernah bergabung dengan PDIP hingga PAN.
Bergabungnya Miing ke Partai Gelora itu diketahui di akun Twitter Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. Fahri sekaligus mengunggah foto dirinya bersama Miing yang memakai seragam partai.
5. NasDem
Artis sekaligus presenter Ramzi Geys Thebe atau akrab disapa Ramzi mencoba peruntungan di dunia politik dengan bergabung ke Partai NasDem sejak tahun 2021, lalu.
Tak hanya Ramzi, artis Bella Sofie juga memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan bergabung menjadi kader Partai NasDem.
6. Golkar
Artis Wanda Hamidah memutuskan untuk bergabung ke Partai Golkar jelang Pemilu 2024. Padahal, sebelumnya Wanda pernah bernaung di PAN maupun Partai NasDem.
Lalu, ada artis Sultan Djorghi yang secara resmi bergabung dengan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Sementara, artis era 2000an Sahrul Gunawan juga memutuskan bergabung dengan partai Golkar sejak awal tahun 2022 lalu. Sebelumnya, Sahrul merupakan kader Partai NasDem.
7. Partai Gerindra
Artis sekaligus musisi Ahmad Dani memutuskan bergabung dan akan maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra.
8. Partai Demokrat
Kader baru Partai Demokrat adalah aktris FTV Barbie Larasati Kusnandar.
Barbie menganggap partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini dapat menjadi wadah anak-anak muda untuk terjun di dunia politik.
9. Partai Hanura
Artis Pop Rock 90 an Conny Dio resmi bergabung dengan Partai Hanura, Rabu (12/1) lalu.
10. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Sejumlah bakal Caleg hadir dan mendaftar diantaranya Komika Mongol Stres, Wiliam “Aibon” Aditya Sarana, serta Mantan Girl Grup JKT48 Zebi Magnolia.
11. Partai Bulan Bintang (PBB).
Partai Bulan Bintang (PBB) merekrut sejumlah artis untuk bergabung yakni Aldi Taher. (Tribun Network/ Yuda).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.