Laksdya Muhammad Ali Jadi KSAL, Ini Ancaman dan Tantangan yang Wajib Dihadapi
Laksdya Muhammad Ali resmi menjadi KSAL. Pengamat militer membeberkan ancaman dan tantangan yang harus dihadapi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
Hal ini terlihat dari rekam jejak Ali pada awal-awal ia meniti karier di matra laut.
Tugas pertamanya yakni menjadi Perwira Departemen Operasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sigalu-857 pada 1990.
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Pelantikan KSAL Pengganti Laksamana Yudo Dilakukan Rabu, Esok
Dua tahun berikutnya, atau tepatnya pada 1992, Ali berpindah dari kapal patroli cepat kelas attack ke kapal selam KRI Nanggala-402.
Di kapal selam ini, ia mengampu jabatan sebagai Asisten Perwira Divisi Ekasen.
Pada 1993, Ali berpindah dari kapal selam KRI Nanggala ke kapal selam KRI Pasopati-410 dengan jabatan sebagai Perwira Torpedo.
Ia juga aktif mengikuti simposium serta seminar nasional dan internasional di berbagai negara.
Diantaranya seperti, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Korea Selatan, Bangladesh, dan lain-lain.
Saat masih berpangkat Laksamana Muda, Ali pernah menjabat sebagai Gubernur AAL (2018-2019), Koorsahli Kasal (2019), Pangkoarmada I (2019-2020), Asrena Kasal (2020-2021).
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Milani Resti)
Artikel lain terkait Kepala Staf Angkatan Laut