Pertemuan Dimensi Politik dan Kinerja, Reshuffle Kabinet Diprediksi Mengarah ke Menteri Pertanian
Ketua Gen-Kami Ilham Latupono sebut kinerja profesional Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kursi Menteri Pertanian juga dinilai kurang berhasil.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak menilai reshuffle beraroma politik akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Banyak pula yang melihatnya sebagai evaluasi kinerja yang diperlukan. Sosok paling santer yang akan digantikan adalah pimpinan Kementerian Pertanian (Kementan).
Selain merupakan menteri rekomendasi dari Partai Nasdem, kinerja profesional Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kursi Menteri Pertanian juga dinilai kurang berhasil.
Ketua Komunitas Aktivis Milenial Indonesia (Gen-Kami) Ilham Latupono mengatakan hal tersebut ditandai dari gagalnya swasembada pangan setelah adanya impor beras besar-besaran untuk kebutuhan dalam negeri.
"Boleh jadi ini titik temu dua dimensi, politik dan kinerja profesional," kata Ilham kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).
"Sementara pada sisi kinerja, Indonesia baru saja mengimpor beras secara besar-besaran, yang menandakan gagalnya swasembada pangan. Keduanya, antara politik dan kinerja," jelas dia.
Menurutnya sebagai pembantu Presiden, para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju diharapkan mampu fokus merealisasikan program nasional, khususnya pada penghujung masa kepemimpinan Jokowi.
Memasuki tahun politik, SYL dipandang jadi salah satu yang tidak fokus dan sibuk menguatkan partainya untuk 2024. Sehingga kata Ilham, kinerja SYL sebagai Mentan dinilai merosot.
Baca juga: FX Rudy Temui Jokowi Dinilai Sebagai Sinyal Reshuffle Kabinet dalam Waktu Dekat
Selain itu Indonesia juga kembali mengimpor beras lantaran gudang Bulog sebagai tolok ukur Cadangan Beras Pemerintah (CBP) nyaris kosong.
"Tata kelola kementeriannya juga dipertanyakan, dan swasembada yang ditargetkan Jokowi pun sirna," jelasnya.