Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Dibayangi Resesi, Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi di Angka 77,8 Persen

mencatat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo mencapai 77,8 persen, di antaranya 10,2 persen merasa sangat puas.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Meski Dibayangi Resesi, Kepuasan Publik terhadap Presiden Jokowi di Angka 77,8 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan Thailand dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12/2022). Dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Thailand dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research mencatat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo mencapai 77,8 persen, di antaranya 10,2 persen merasa sangat puas.

Tingginya kepuasan terhadap Jokowi tidak jauh berbeda sepanjang tahun 2022.

“Dibayang-bayangi oleh ancaman resesi global yang diperkirakan akan melanda pada awal 2023, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi tetap kokoh,” ujar Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (29/12/2022).

Menurut Vivin, persoalan inflasi dan resesi tidak terlalu berdampak pada tingkat kepuasan publik.

Jika melihat tren sebelumnya, faktor pandemi Covid-19 yang paling memukul telak. Pada puncak gelombang delta pada pertengahan 2021 lalu, kepuasan publik anjlok hingga ke angka 60 persen.

“Pembatasan sosial yang sangat ketat saat itu membuat perekonomian sulit untuk bergerak, tetapi seiring pelonggaran maka kepuasan publik pun kembali pulih,” jelas Vivin.

Pertanyaannya sekarang, seberapa besar dampak resesi terhadap perekonomian nasional pada tahun depan?

Berita Rekomendasi

Vivin pun mewanti-wanti agar pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi skenario terburuk.

Lebih-lebih tahun depan agenda politik menuju Pemilu 2024 akan memanas, dengan jadwal partai-partai mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.

“Jika perekonomian memburuk, bisa dipastikan akan merembet pada situasi politik,” jelas Vivin. Belakangan wacana agar pemilu ditunda kembali mengemuka. Langkah ekstrem semacam itu hampir pasti akan mengundang reaksi protes dari berbagai kalangan.

Sebagai catatan, ada sebanyak 20,1 persen publik yang merasa tidak puas, di antaranya 2,3 persen tidak puas sama sekali, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 2,1 persen.

“Potensi ketidakpuasan ini harus dijaga agar tidak membesar pada bulan-bulan mendatang,” pungkas Vivin.

Baca juga: Hadapi Ancaman Resesi, Masyarakat Diimbau Naikkan Porsi Investasi Emas

Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1200 orang mewakili semua provinsi.

Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas