Partai Gerindra Tak Mau Ikut Campur Urusan Reshuffle Kabinet
Partai Gerindra tidak mau ikut campur urusan reshuffle atau perombakan kabinet.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut dalam survei lembaganya tercatat 60,5 persen publik merasa puas terhadap kinerja para menteri.
Yunarto juga menilai, kepercayaan terhadap presiden dan wakil presiden masih menjadi faktor yang mempunyai peran.
"Ini yang menurut saya menjadi catatan dan tidak mengherankan kalau kemudian kita tanyakan terkait dengan persetujuan tentang adanya reshuffle."
"Walaupun kebanyakan responden kita menyatakan lebih banyak puas, tapi mereka juga setuju ketika ditanyakan terkait rencana ada reshuffle ada angka 61,8 persen menyatakan setuju," kata Yunarto dalam rilis survei lembaganya secara virtual, Kamis (22/12/2022).
Selanjutnya, Yunarto berharap hasil survei tersebut menjadi catatan penting atau pekerjaan rumah (PR) bagi Jokowi jika ingin meninggalkan legacy.
Baca juga: Wacana Reshuffle Kabinet, Elite NasDem Sindir PDIP soal Menteri Ditangkap KPK
Diketahui, reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020.
Saat itu, ada enam menteri baru yang dilantiknya.
Kemudian, reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru.
Sementara itu, setelah pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem, beredar informasi dari lingkungan Istana yang menyebut bahwa Jokowi tidak akan melakukan perombakan kabinet hingga awal 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.