Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah VIral Tiko 10 Tahun Rawat Ibunya yang Depresi di Rumah Tak Layak, Sosok Ayahnya Terungkap

kondisi dalam rumah nampak tidak terurus dan banyak sampah yang berserakan serta kondisi lantai yang tak pernah dibersihkan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kisah VIral Tiko 10 Tahun Rawat Ibunya yang Depresi di Rumah Tak Layak, Sosok Ayahnya Terungkap
YouTube/Bang brew Tv
Sosok ayah Tiko yang cerai Ibu Eny, wanita paruh baya tinggal di rumah mewah tanpa ada listrik dan air 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Kisah seorang anak bernama Tiko yang mengurus ibunya di sebuah rumah yang terbengkalai, tanpa listrik dan air di kawasan Jakarta Timur selama 10 tahun lantaran menderita depresi viral di media sosial.

Kisah haru ini diketahui berawal dari unggahan konten kreator di kanal YouTube bernama Bang Satria pada Jumat (31/12/2022) lalu.

Tiko memiliki seorang ibu yang bernama Bu Eny yang saat ini diketahui mengalami  depresi.

Bagaimana cerita lengkapnya :

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, kanal YouTube Bang Satria mengunggah tiga video terkait kisah Tiko ini.

Pada video pertama, Tiko menjelaskan bahwa dirinya telah mengurusi ibunya yang mengalami depresi selama 10 tahun.

Baca juga: Kisah Tiko, 10 Tahun Urus Ibu yang Depresi: Tanpa Listrik dan Rumah Terbengkalai

Tiko pun menceritakan penyebab ibunya mengalami depresi lantaran bercerai dengan suaminya yang bernama Herman Moedji Susanto pada tahun 2010.

Berita Rekomendasi

Setelah bercerai, Tiko mengungkapkan sang ayah langsung meninggalkan dirinya dan ibu ke Madiun untuk menemui anak-anaknya.

"Dari kabar dengernya sih, waktu itu langsung pulang ke Madiun, katanya, itu nemuin anak-anaknya yang berarti di situ kan mama istri kedua ya, tapi itu dugaan ya," ujarnya.

Bahkan, ayah Tiko tidak pernah menjenguk dirinya dan ibu semenjak bercerai bahkan tak mengetahui kabar dari ayahnya tersebut.

Pemuda 23 tahun itu menceritakan jika ibunya semakin depresi setelah ditinggal ayah Tiko pergi pulang kampung.

Sosok Tiko, anak yang mengurus ibunya akibat depresi selama 10 tahun. Karena mengurus ibunya, rumah yang didiami Tiko dan ibunya itu pun tidak terurus. Bahkan selama tinggal berdua, rumah mereka tidak dialiri listrik dan mengandalkan adanya air dari air hujan serta bantuan tetangga.
Sosok Tiko, anak yang mengurus ibunya akibat depresi selama 10 tahun. Karena mengurus ibunya, rumah yang didiami Tiko dan ibunya itu pun tidak terurus. Bahkan selama tinggal berdua, rumah mereka tidak dialiri listrik dan mengandalkan adanya air dari air hujan serta bantuan tetangga. (YouTube Bang Satria)

"Selain saya sibuk, ibuk juga nggak terlalu ngerawat. Cuma emang ada waktunya untuk dibersihin.

Di tahun 2011 antara 2011 2013 kalo nggak salah. Papa pergi, ibu kurang sehat (kejiwaannya)," papar Tiko.

"Jadi ibu suka marah-marah sendiri, suka ngomong sendiri. Cuma ya saya urus, paling ini ibu nggak pernah keluar."

Selain mengurung diri, ibu Tiko juga menganggap orang lain sebagai musuh sehingga tidak pernah melakukan interaksi dengan orang lain.

"Meteran sudah diputus, air nampung, kalo nggak ambil dari sebelah," ucap Tiko.

Baca juga: Kasusnya Viral, Anak Gugat Ibu Kandung Gara-Gara Warisan Rumah di Takengon Aceh Berujung Damai

Lewat obrolan tersebut, Tiko juga membeberkan pekerjaan yang ia lakukan selama ini demi membiayai ibunya itu pula.

Selama ini Tiko sempat bekerja berdagang telur gulung dan lainnya untuk merawat sang ibu dan menjadi satpam kompleks perumahaan setempat.

Tiko mengaku tidak ingin menjual rumah peninggalan orang tuanya tersebut.

Dirinya menyatakan tetap akan merawat rumah tersebut walau hanya bisa memantau.

"Tidak dijual karena peninggalan orangtua," jelas Tiko.

Sosok Ayah Tiko 

Sosok ayah Tiko atau suami Bu Eni ternyata bukan orang sembarangan.

Salah satu tetangga Tiko yang bernama Kholik membongkar asal usul sebenarnya rumah mewah yang ditinggali keduanya.

Kholik mengatakan jika rumah itu punya teman ayah Tiko.

Seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Jateng, Tiko bekerja demi memenuhi kebutuhan makannya dan sang ibu yang sudah berubah jadi ODGJ.

Publik tengah dihebohkan dengan kisah seorang Ibu dan anak yang hidup di rumah mewah terbengkalai selama 12 tahun.
Publik tengah dihebohkan dengan kisah seorang Ibu dan anak yang hidup di rumah mewah terbengkalai selama 12 tahun. (YouTube Bang brew TV)

"Status rumah itu punya itu, kalau denger cerita yang asli punya temen bapaknya itu.

Bisnis temen bisnis," ucap Kholik di YouTube Bang Satria.

Rumah itu awalnya dibangun pada 2001 lalu ditinggali oleh keluarga Tiko pada 2009.

"Ini tuh dibangun tahun berapa?' tanya YouTber Bang Satria.

"Kurang lebih tahun 2001an kalo nggak salah, tadi kan rumah PLN, dibongkar dibangun ini. Kalau ditinggalin bapaknya ini tahun 2009an," papar Kholik.

Kholik tak mengenal ayah Tiko secara pribadi, namun ia menganggap jika ayah Tiko galak bahkan disebut mirip dengan mantan presiden Indonesia, Soeharto.

"Kenal nggak sih sama papanya Tiko?" tanya Bang Satria.

"Nggak kenal sih, kenal muka doang tapi nggak kenal akrab karena kan dia sebentar di sini.

Cuma galak sih orangnya galak. Kayak Pak Harto sih saya bilang. Mirip, seumuran sama Pak Harto. Ya mantan pejabat," ungkap Kholik.

Tetangga Tiko ini menyebut jika ayah Tiko saat itu sudah berusia sekitar 70-an dan jalannya sudah mengenakan tongkat.

Kondisi Rumah Tak Terurus dan Banyak Sampah

Masih bersumber dari video di YouTube Bang Satria, kondisi dalam rumah nampak tidak terurus dan banyak sampah yang berserakan serta kondisi lantai yang tak pernah dibersihkan.

Menurut pantauan Tribunnews.com, nampak rumah Tiko yang ditinggali bersama ibunya berlantai dua.

Tiko pun menjelaskan bahwa kamar ibunya berada di lantai dua di sebelah bekas ruang kerja dari ayahnya.

Dirinya juga menceritakan bagaimana dirinya memperoleh kebutuhan dasar untuk mengurusi ibunya selama 10 tahun ini.

Pemuda yang kini berumur 23 tahun ini menjelaskan bahwa hanya untuk mendapatkan air saja, dirinya mengandalkan air hujan yang turun.

"Airnya dari air hujan atau disebelah ada pompa lalu nimba," jelas Tiko.

Ibu Tiko Dijemput Dinsos, Sempat Diusir

Ibu Tiko yang bernama Eny saat dijemput oleh pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur.

Pada video kedua, terlihat beberapa pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur untuk menjemput ibu Tiko yang bernama Eny.

Ibu Tiko yang bernama Eny saat dijemput oleh pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur.
Ibu Tiko yang bernama Eny saat dijemput oleh pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur. (ist)

Namun, sesampainya di lokasi, Eny justru mengusir pegawai Dinsos tersebut dan mengunci rumahnya.

Salah satu pegawai Dinsos menjelaskan bahwa Tiko ternyata tidak ingin jika ibunya dievakuasi sehingga membuat pihak Dinsos tidak bisa berbuat apa-apa karena keengganan Tiko untuk Eny dievakuasi.

"Pihak dari keluarga kan memnag tidak mengizinkan. Jadi, selama ada keluarga, kami pun tidak bisa berbuat banyak. Nanti takutnya ada tuntutan, ya jadinya kita ikutin kepinginan keluarga saja," ujarnya.

Setelah Tiko diberikan penjelasan oleh pihak Dinsos, ibunya pun diizinkan untuk dievakuasi meski dirinya sempat menangis lantaran harus berpisah.

Tiko pun lalu diminta oleh pihak Dinsos untuk mengetuk pintu rumahnya yang dikunci oleh Eny sebelumnya agar bisa dievakuasi.

Setelah itu, pihak Dinsos pun berhasil masuk dan melakukan evakuasi kepada Eny.

Eny melakukan perlawanan tetapi berhasil dicegah oleh pihak Dinsos.

Kendati demikian, Eny masih terus melakukan perlawanan ketika akan dimasukan ke mobil Dinsos.

Kini, Eny pun dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan Tiko telah mengikhlaskannya.

Sosok Tiko

Sementara menurut pengakuan tetangga, Tiko merupakan sosok yang pintar lantaran pernah membuka usaha jual beli mobil.

"Mas Tiko itu sosok yang pintar. Cuma karena enggak ada ini aja (panduan), dia bisa bisnis mobil," jelas tetangga Tiko.

Kemudian, tetangga tersebut menjelaskan bahwa dulu ibu Tiko tidak ingin dibantu saat awal menderita depresi.

Tetangga itu menduga bahwa saat itu keluarga Tiko masih merasa menjadi orang kaya sehingga tidak membutuhkan bantuan orang lain.

"Dia (ibu Eny) nggak mau dibantu, waktu itu masih depresi karena masih merasa orang kaya," pungkasnya.  (Tribun Jatim/Ignatia) (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas