Jokowi Disebut Bukan Apa-apa Tanpa PDIP, Begini Respons Partai Golkar
Ahmad Doli Kurnia, angkat bicara soal pendapat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Ahmad Doli Kurnia, angkat bicara soal pendapat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dalam gelaran HUT PDI Perjuangan Ke-50, Selasa (10/1/2023) lalu, Megawati menyampaikan Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menjadi apa-apa tanpa dukungan dari partainya.
Sementara itu, diketahui saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Golkar menjadi salah satu partai yang mengusung Jokowi.
Menanggapi hal itu, Doli mengatakan, pendapat tersebut disampaikan Megawati karena dia menganggap Jokowi sebagai keluarga besar PDI Perjuangan.
"Saya kira kan ibu Megawati menganggap pak Jokowi itu adalah bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan," kata Doli, saat ditemui, di Gedung Parlemen RI, Rabu (11/1/2023).
Lebih lanjut, menurutnya, sikap Megawati itu layaknya respons orang tua yang melihat kadernya memimpin Indonesia hingga dua periode.
"Itu lebih daripada sikap orang tua yang melihat bahwa ada kader partainya yang sudah memimpin Indonesia dalam dua periode," jelas Doli.
Doli menyebut, hal tersebut harus dihormati.
"Dan itu saya kira harus kita hormati sebagai seorang pemimpin partai politik yang kadernya sedang memimpin negara sebesar Indonesia ini," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menjadi apa-apa tanpa dukungan dari partainya. Dukungan dari partai berlambang banteng itu membuat Jokowi kini menjadi presiden.
Demikian disampaikan Megawati saat membuka acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
"Pak Jokowi kalau tidak ada PDI Perjuangan aduh kasihan lah. Loh legal formal loh. Beliau jadi presiden itu tidak ada kan ini," kata Megawati saat membuka acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Megawati menuturkan dirinya terus menemani Jokowi selama proses pencapresan di PDIP. Bahkan, penunjukkan wakil presiden Maruf Amin merupakan permintaan dari dirinya.
"Diikutin terus sama saya aturan mainnya. Terus pak Maruf saya minta. Kaget Pak Maruf. Pak Maruf itu dulunya sama sama di BPIP. Waktu itu masih UKPIP. Setelah itu ada Pak Mahfud terus saya bilang Pak Jokowi entar saya minta izin untuk pendamping bapak Pak Maruf ya. Saya bilang ke Pak Maruf terus bilang Pak Mahfud diambil sebagai Menkopolhukam," jelas Megawati.
Baca juga: Sekjen Jelaskan Maksud Megawati Bilang Jokowi Kasihan jika Tanpa PDIP
Lebih lanjut, Megawati menyatakan dirinya sempat heran lantaran tak dapat jabatan apapun meskipun berstatus atasannya Jokowi. Namun, dia tidak masalah lantara tak mencari kekuasaan.
"Terus saya bilang enak ya, aku tadinya bos mereka. Eh tiba tiba diambil sama Pak Jokowi. Saya tak cari kuasa tau nggak. Ya gitu dong," ujarnya.