Sekjen Jelaskan Maksud Megawati Bilang Jokowi Kasihan jika Tanpa PDIP
Hasto Kristiyanto menjelaskan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan tanpa PDIP, Jokowi akan sangat kasihan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan tanpa PDIP, Jokowi akan sangat kasihan.
Menurut Hasto Kristiyanto, pernyataan itu merupakan penanda bahwa PDIP akan selalu berada di belakang Jokowi.
"Ini kan forum kangen-kangenan, ibu ini kan digerakkan oleh mata hati, sehingga ketika lihat Pak Jokowi dikritik itu kan Bu Mega langsung membela, semua kader langsung membela," kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan, dikutip Rabu (11/1/2023).
Hasto Kristiyanto menegaskan, perkataan Megawati itu justru menandakan bahwa putra Soekarno itu akan terus memberikan dukungan bagi Jokowi.
Hasto Kristiyanto juga memastikan hubungan antara Megawati dan Jokowi akan terus berlanjut, meski Jokowi purna tugas sebagai presiden pada 2024.
"Bahkan hubungan dengan Pak Jokowi ini kan hubungan yang sudah sangat dalam," imbuh Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menjadi apa-apa tanpa dukungan dari partainya.
Dukungan dari partai berlambang banteng itu membuat Jokowi kini menjadi presiden.
Demikian disampaikan Megawati saat membuka acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
"Pak Jokowi kalau tidak ada PDI Perjuangan aduh kasihan lah. Loh legal formal loh. Beliau jadi presiden itu tidak ada kan ini," kata Megawati saat membuka acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Megawati menuturkan dirinya terus menemani Jokowi selama proses pencapresan di PDIP.
Bahkan, penunjukkan wakil presiden Maruf Amin merupakan permintaan dari dirinya.
"Diikutin terus sama saya aturan mainnya. Terus pak Maruf saya minta. Kaget Pak Maruf. Pak Maruf itu dulunya sama sama di BPIP. Waktu itu masih UKPIP. Setelah itu ada Pak Mahfud terus saya bilang Pak Jokowi entar saya minta izin untuk pendamping bapak Pak Maruf ya. Saya bilang ke Pak Maruf terus bilang Pak Mahfud diambil sebagai Menkopolhukam," jelas Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menyatakan dirinya sempat heran lantaran tak dapat jabatan apapun meskipun berstatus atasannya Jokowi. Namun, dia tidak masalah lantara tak mencari kekuasaan.
"Terus saya bilang enak ya, aku tadinya bos mereka. Eh tiba tiba diambil sama Pak Jokowi. Saya tak cari kuasa tau nggak. Ya gitu dong," pungkasnya.