Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah? Ini Alasannya
Mengapa Tahun Baru China atau Imlek identik dengan nuansa berwarna merah? Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mengapa Tahun Baru China atau Imlek identik dengan nuansa berwarna merah?
Warna merupakan hal yang penting bagi budaya Tionghoa karena mengandung makna keberuntungan.
Salah satunya adalah warna merah.
Orang Cina menganggap merah sebagai warna keberuntungan.
Mereka memasukkannya sebagai warna perayaan utama mereka, yang menjadikannya lebih dari sekadar warna yang melambangkan Tahun Baru Imlek.
Selain melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, warna merah juga melambangkan kebahagiaan.
Baca juga: 3 Legenda tentang Tahun Baru Imlek: Monster Nian hingga Iblis Sui
Warna Merah untuk Menangkal Nian
Menurut legenda, seekor binatang buas bernama Nian akan datang pada Malam Tahun Baru Imlek untuk melahap penduduk desa, ternak, dan tanaman, dikutip dari Prestigeonline.
Untuk melindungi diri dari makhluk mitos, orang-orang meletakkan makanan di depan pintu mereka, berharap Nian tidak akan menyakiti siapa pun setelah memakannya.
Suatu malam, kata orang-orang, mereka melihat Nian ketakutan pada seorang anak berbaju merah.
Sejak saat itu, mereka telah menggantung lentera merah dan gulungan pegas dengan bait untuk menjauhkan binatang itu selama satu tahun lagi.
Lambang Setiap Warna
Tiga warna yang dianggap menguntungkan menurut tradisi Tionghoa adalah merah, kuning, dan hijau.
Baca juga: 50 Link Twibbon Imlek 2023 atau Chinese New Year
Warna-warna ini berasal dari Teori Lima Elemen Cina, di mana merah melambangkan 'api', kuning melambangkan 'bumi', hijau atau biru melambangkan 'kayu', putih melambangkan 'logam', dan hitam melambangkan 'air'.
Merah adalah warna tradisional Han, kelompok etnis dominan di Tiongkok, yang menandakan nasib baik, keberuntungan, vitalitas, perayaan, dan kemakmuran.
Terutama selama Tahun Baru Imlek, orang-orang menghiasi diri mereka dengan pakaian merah untuk meningkatkan keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Orang-orang merapikan rumah dan kantor mereka dengan lampion merah, spanduk, dan juga potongan kertas.
Amplop merah berisi uang diberikan kepada anak-anak dan orang tua.
(Tribunnews.com, Widya)