Menag: Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat 24 Mei 2023
Menag mengatakan, kloter pertama jemaah Haji Indonesia dijadwalkan berangkat pada 24 Mei 2023. Simak selengkapnya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan kloter pertama jemaah Haji Indonesia dijadwalkan berangkat pada 24 Mei 2023.
Hal itu disampaikan Menag dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
"Rencana perjalanan haji tahun 2023 disajikan pada tabel berikut ini. Jemaah masuk asrama haji pada tanggal 23 Mei 2023, kemudian kloter pertama gelombang pertama berangkat ke Madinah pada 24 Mei 2023," ujar Menag.
Untuk wukuf, kata Menag, kemungkinan dilaksanakan pada 27 Juni 2023.
Kemudian jemaah Haji dijadwalkan pulang ke tanah air pada 4 Juli 2023.
"Wukuf Insya Allah 27 Juni 2023 dan jemaah kembali pulang pada kloter pertama gelombang pertama Jeddah pada tanggal 4 Juli 2023 dan kepulangan kloter pertama gelombang kedua dari Madinah 19 Juli 2023, serta kepulangan kloter terakhir pada tanggal 2 Agustus 2023," tambahnya.
Baca juga: Syarat dan Cara Membuat Paspor untuk Umrah atau Haji, Siapkan Dokumen Ini
Kuota Haji Indonesia 2023
Kuota haji Indonesia pada tahun 2023 disepakati sebanyak 221.000 jemaah.
Hal itu diputuskan setelah Pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023 M.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, di Jeddah.
"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," ujar Menag, di Jeddah, Minggu (8/1/2023), dikutip dari laman Kemenag.
Menag menyebutkan rincian kuota 221.000 jemaah tersebut terdiri dari:
- 203.320 jemaah haji reguler
- 17.680 jemaah haji khusus
"Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota," sambungnya.
Baca juga: Menag Bicara Kemungkinan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 Masih Terapkan Protokol Covid-19
Selain tentang kuota, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.
Menag mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia.
"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji," tegas Menag.
"Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," lanjutnya.
Menteri Tawfiq mengaku sangat senang untuk bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia.
Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi.
Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.
"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," tuturnya.
"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," sambungnya.
Menag Yaqut menyampaikan terima kasih karena Indonesia diajak terlibat sejak awal dalam proses haji 2023, termasuk undangan menghadiri Muktamar Haji.
Menag mengapresiasi langkah transformasi yang dilakukan Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Transformasi itu mengarah pada penyelenggaraan haji yang lebih profesional.
(Tribunnews.com, Widya, Chaerul Umam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.