Pengamat Menilai Konflik Identitas Jadi Tantangan Serius BNPT di 2023
Pengamat Intelejen dan Terorisme Ridlwan Habib menilai konflik identitas bakal jadi tantangan serius BNPT di 2023.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelejen dan Terorisme Ridlwan Habib menilai bahwa konflik identitas bakal jadi tantangan serius Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di 2023.
Menurut Ridlwan hal itu dikarenakan 2023 merupakan tahun persiapan pemilu yang penuh dinamika. Sehingga potensi konflik horisontal berdasarkan identitas akan terjadi.
"Bapak Presiden juga sudah mengingatkan itu. Potensi konflik ini harus dicegah semaksimal mungkin," ujar pengamat intelijen Ridlwan Habib dalam Seminar Proyeksi Keamanan 2023 di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Ridlwan menambahkan, BNPT bisa menjadi leading sector atau instansi pemerintah utama dalam mengatasi potensi itu.
"BNPT melalui Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan bisa mengkoordinasikan berbagai aparatur terkait untuk mencegah konflik itu," sambungnya.
Ridlwan menambahkan, potensi polarisasi konflik Identitas bisa dicegah dengan melakukan pemetaan di masyarakat.
"Ajak dan libatkan instansi-instansi pemerintah lainnya misalnya BUMN, perusahaan swasta, dan tokoh masyarakat untuk mencegah polarisasi politik Identitas," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Baca juga: Sestama Baru BNPT Siap Perkuat Organisasi Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme
Selain konflik Identitas, potensi serangan terorisme juga harus diantisipasi. Termasuk serangan terhadap kepentingan swasta seperti perusahaan-perusahaan asing dari Tiongkok.
"Saya yakin kalau BNPT mengajak semua elemen masyarakat, maka tahun 2023 yang diprediksi gelap dan rawan akan kita lalui dengan baik," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.