Ridwan Kamil Andalkan Followers 30 Juta Galang Suara untuk Golkar
Menurut Kang Emil, sapaannya, follower tersebut merupakan modalnya untuk menarasikan Partai Golkar ke pemilih
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengandalkan follower atau pengikutnya di media sosial sebanyak 30 juta untuk menggalang suara pemilih terhadap Partai Golkar.
Menurut Kang Emil, sapaannya, follower tersebut merupakan modalnya untuk menarasikan Partai Golkar ke pemilih.
"Followers saya 30 juta. Itu saja sudah jadi modal. Saya posting sehari sekali atau dua hari sekali tentang Golkar, adalah yang nyangkut-nyangkut kan," kata Kang Emil di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Ia menuturkan dirinya akan menarasikan Partai Golkar melalui media sosialnya dengan cara-cara cerdas dan persuasif.
Baca juga: Pengamat Nilai Ridwan Kamil Bakal Jadi Magnet Suara Bagi Golkar dan Airlangga Hartarto
"Karena saya pasti menarasikannya dengan cara-cara yang lebih cerdas dan lebih persuasif ya," ungkap Kang Emil.
Kang Emil mengaku jika dirinya telah melirik untuk bergabung ke partai besutan Airlangga Hartarto tersebut sudah lebih dari dua tahun.
"Sebenarnya (saya) itu ngelirik-lirik Golkar itu sudah lebih dari 2 tahun," ucap Kang Emil.
Kang Emil menuturkan jika Golkar merupakan partai yang sesuai dengan hobinya.
"Tapi menuju hari ini tuh saya bersafari ke semua pihak dan yang paling pas untuk pribadi saya ya, yang hobinya membangun progresif, adalah Partai Golkar," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan alasannya bergabung dengan Golkar lantaran merupakan simbol partai tengah, pancasilais, dan terbuka bagi semua pihak.
"Kenapa Partai Golkar? Yang pertama Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang pancasilais, partai yang terbuka sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," ungkap Kang Emil.
Kang Emil menyebut Partai Golkar memiliki sejarah panjang dan menunjukkan institusi yang sangat terhormat.
"Sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang dari individu-individunya. Maka juga (kalau) individu-individu ini berkualitas maka yang diuntungkan adalah Indonesia," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.