Survei LSI Terbaru: Pemilih Partai Gerindra Cenderung Bilang Harga Sembako dan BBM Tak Terjangkau
Berdasarkan survei LSI, persepsi terhadap keterjangkauan harga sembako dan BBM cenderung bisa dikaitkan dengan kategori dukungan politik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023 persepsi terhadap keterjangkauan harga sembako dan BBM cenderung bisa dikaitkan dengan kategori dukungan politik.
Jika dilihat dari basis pendukung partai pada Pemilu 2019 lalu, kata dia, pemilih Partai Gerindra cenderung menyatakan harga sembako dan BBM tidak terjangkau.
"Kecenderungannya pemilih partai seperti Gerindra yang tadinya bersebrangan dengan pemerintah itu pemilih partai Gerindra cenderung menyatakan harga sembako (53,9 persen) dan BBM (49,1%) tidak terjangkau," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual pada Minggu (22/1/2023).
"Sebaliknya pemilih PDIP (63,7%), Golkar (53,3%), Nasdem (59,5%), PPP (58,3%), itu cenderung mengatakan harga sembako terjangkau," sambung dia.
Baca juga: Survei LSI: Pendukung Prabowo-Sandi Lebih Banyak yang Bilang Harga Sembako dan BBM Tak Terjangkau
Sementara itu, partai oposisi di antaranya PKS (60,0%) dan Demokrat (50,0%) pendukungnya cenderung menyatakan harga sembako tidak terjangkau.
Terkait harga BBM, kata dia, kecenderungannya semua pendukung partai menyatakan harga BBM kurang terjangkau kecuali PKB.
Pendukung PKB, kata dia, cenderung menyatakan harga BBM lebih banyak yang terjangkau (49,1%) dibanding yang tidak.
Baca juga: Survei LSI: Pendukung Partai Oposisi Cenderung Tidak Puas Kinerja Presiden Jokowi
Pendukung PDIP, kata dia, konsisten menyatakan harga BBM terjangkau (55,0%) dan yang tidak (43,1%).
Demikian juga dengan Nasdem, kata dia, tetap lebih banyak yang menyatakan harga BBM terjangkau (53,1%) dibandingkan yang tidak.
"Sementara pendukung Golkar, dalam soal BBM terbelah. Lebih banyak yang menyatakan harga BBM tidak terjangkau (50,6%)," kata Djayadi.
Survei tersebut dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023.
Baca juga: Survei LSI: 53 Persen Responden Tidak Tahu Presiden Jokowi Sudah Resmi Cabut PPKM
Target survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsek, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.221 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error dari diperkirakan sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.