Stafsus Presiden: Olahan Sampah Jadi Bahan Bakar Sejalan Arahan Jokowi soal Pengurangan Emisi GRK
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengelolaan sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengelolaan sampah Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Selasa (24/1/2023).
Dalam kunjungannya ke TPSA Bagendung, Cilegon, Banten, Diaz melihat langsung proses pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara atau co-firing untuk digunakan di PLTU Suralaya yang dikelola PT Indonesia Power.
Menurut Diaz, inisiasi ini selaras dengan upaya pencapaian target Presiden mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus mendorong ekonomi Indonesia tetap maju.
“Penerapan BBJP di TPSA ini berkontribusi mencapai target-target Presiden untuk menurunkan emisi GRK 31,89 persen tanpa bantuan internasional atau 43,2 persen dengan bantuan internasional sekaligus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap positif di atas 5 persen,” kata Diaz.
Terkait penggunaan di PLTU Suralaya, Direktur Utama Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyampaikan bahwa suplai briket BBJP untuk co-firing dapat menggantikan sekitar 5 persen penggunaan batu bara.
“Kebutuhan batu bara PLTU Suralaya 40.000 ton per hari yang mana 5persen-nya sekitar 2.000 ton berpotensi disuplai BBJP,” jelas Edwin.
Sementara, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyebut pemanfaatan TPSA Bagendung akan diperluas setelah menjadi salah satu kota yang terpilih menerima Rp100 M melalui program Kementerian PUPR bekerja sama dengan Bank Dunia.
Hal ini disebut tentunya mendukung arahan Presiden untuk mengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.
“Pengolahan BBJP akan ditambah dari 30 ton per hari menjadi 200 ton per hari maksimal pada Agustus 2023 sehingga nantinya Kota Cilegon defisit sampah pada 2025,” ujar Helldy.
Baca juga: Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono: Jangan Campur Adukkan Politik dan Agama
Selain itu, turut hadir DIrektur Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Adrian Rusmana yang menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempelajari proses pengolahan sampah di TPSA Bagendung untuk nantinya dapat menjadi percontohan pembangunan di Jakarta.
Lebih lanjut, Diaz Hendropriyono menyebut proyek-proyek seperti ini yang mendukung penurunan emisi sekaligus mendorong perekonomian seharusnya dapat didukung bersama-sama sebagai salah satu proyek strategis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.