Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Elite Demokrat Minta Wakil Ketua Umum NasDem Jaga Suasana Kondusif di Koalisi Perubahan

Herman mengingatkan keputusan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan diserahkan kepada pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Elite Demokrat Minta Wakil Ketua Umum NasDem Jaga Suasana Kondusif di Koalisi Perubahan
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali. Demokrat meminta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menjaga kondusifitas di bakal Koalisi Perubahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron meminta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menjaga kondusifitas di bakal Koalisi Perubahan.

Herman mengingatkan keputusan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan diserahkan kepada pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS.

"Para pimpinan yang bakal ambil keputusan. Kami-kami semestinya menjaga kondusifitas, Pak Ali ya menjaga kondusifitas," kata Herman saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Ia menyarankan agar keputusan cawapres Anies biarkan dirumuskan Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Salim Segaf Al-Jufri.

"Biarkan nanti Pak Surya, Pak SBY, Pak AHY kemudian Habib Salim Ketum PKS atau Presiden PKS bisa merumuskan para pimpinan ini nanti yang terbaik bagi negeri ini," ujar Herman.

Herman berharap agar semua pihak di bakal Koalisi Perubahan bisa menjaga komunikasinya agar tak mengganggu rencana koalisi yang sedang dibahas.

Berita Rekomendasi

"Kita-kita jangan kemudian mengeluarkan statement yang menggangu hubungan dan pembicaraan ini yang sedang dijalankan," ucap dia.

Lebih lanjut, Herman menegaskan pihaknya mendorong AHY agar jadi cawapres Anies di 2024 bukan tanpa alasan.

Ia menyebut bahwa sesuatu yang wajar apabila seorang kader memiliki kapasitas dan kapabilitas diusulkan, terlebih AHY mempunyai elektabilitas.

"Ya enggak apa-apa kita usulkan (AHY cawapres Anies). Apalagi Mas AHY punya elektabilitas, punya infrastruktur partai, punya sumber daya manusia yang tidak harus membentuk struktur," ungkapnya.

Baca juga: Nasdem: Koalisi Perubahan Tak Akan Lanjut Jika Ada yang Paksakan Nama Tertentu Jadi Cawapres Anies

Terlebih, kata Herman, AHY memiliki kekuatan relawannya yang cukup banyak dan didukung oleh sayap partai.

"Karena strukturnya sudah ada gitu dan relawannya banyak yang sudah akan mendukung punya organisasi sayap," imbuhnya.

Sebelumnya, Ali mengatakan usulan Partai Demokrat soal Anies-AHY terkesan memaksakan kehendak lantaran di internal rencana Koalisi Perubahan belum menyepakatinya.

"Kalaupun demikian (Demokrat ingin AHY cawapres Anies) berarti memaksakan kehendak, karena kita belum menyepakati itu," kata Ali saat dihubungi, Rabu (11/1/2023).

Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut rencana Koalisi Perubahan sulit terwujud apabila PKS, NasDem, dan Demokrat masing-masing mengusulkan cawapres.

"Artinya ada 3 cawapres dalam kontestasi ini. Kalau demikian akan sulit diwujudkan koalisi tersebut," ujar Ali.

Ali menegaskan rencana Koalisi Perubahan harus dibangun dengan prinsip kesetaraan, tanpa membeda-bedakan.

Ia menuturkan Partai NasDem sendiri telah menyerahkan kepada Anies untuk menentukan cawapresnya.

"Dari NasDem sejak awal menyerahkan ke Anies," ungkapnya.

Ahmad Ali: Nasdem akan lakukan pertemuan di luar PKS dan Demokrat

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan pihaknya bakal melakukan pertemuan politik di luar penjajakan Koalisi Perubahan.

Penjajakan itu disebutnya dilakukan di luar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

“Tunggu saja dalam satu atau dua hari ini akan ada cerita. Ya ada berita. Bisa jadi kita mengambil langkah-langkah lain,” sebut Ali pada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Menurutnya Nasdem juga menyiapkan alternatif penjajakan koalisi lain untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sebab hingga kini PKS, dan Demokrat belum kunjung memberikan dukungan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” tuturnya.

Ia menyatakan langkah itu ditempuh karena menganggap Partai Demokrat terus memaksa agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi figur calon wakil presiden (cawapres).

Padahal, Nasdem tak ingin buru-buru membicarakan figur, dan mau agar penentuan cawapres dilakukan dengan melihat kriteria.

Di sisi lain, lanjut dia, partai politik (parpol) pimpinan Surya Paloh itu menganggap bahwa pembicaraan figur mestinya dilakukan jika koalisi sudah terbentuk.

“Katakan Nasdem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan mengusung Anies (sebagai) calon presiden, itu namanya koalisi,” imbuh dia.

Adapun hingga kini Koalisi Perubahan tak kunjung terbentuk, meskipun ketiga parpol telah membentuk tim kecil untuk berkomunikasi secara intensif.

AHY ingin proses deklarasi diikuti dengan penentuan pengusungan capres-cawapres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas