Putri Candrawathi Ungkap Momen Dirinya Marah ke Ferdy Sambo Sehari Setelah Brigadir J Dibunuh
Putri Candrawathi mengungkap momen dirinya marah kepada suaminya, Ferdy Sambo setelah terjadinya insiden penembakan terhadap Brigadir J
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Putri Candrawathi mengungkap momen dirinya marah kepada suaminya, Ferdy Sambo setelah terjadinya insiden penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal itu diungkap Putri dalam pleidoi yang ia sampaikan sebagai terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2023).
Putri mengaku meski berada di rumah dinas Duren Tiga yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir J, ia mengklaim tidak mengetahui apa yang terjadi.
Pada Jumat petang, 8 Juli 2022 itu, Putri mengatakan, ia hanya mendengar suara letusan senjata api.
Letusan itu membuat dirinya kaget luar biasa hingga menutup kedua telinganya.
"Yang Mulia, hari itu saya lelah sekali. Tubuh, pikiran dan perasaan saya saat itu berada dalam situasi berat yang rasanya tidak pernah saya alami. Apalagi, disela istirahat, tanpa jelas apa yang terjadi saya mendengar beberapa letusan keras di rumah tempat saya beristirahat. Dalam kondisi masih sangat lelah dan tertekan, saya menutup telinga dan kaget luar biasa sambil bertanya dalam hati; apalagi yang terjadi di luar sana?," kata Putri dalam Pleidoi, sebagaimana dikutip Tribunnews.com.
Baca juga: Putri Candrawathi Bantah Selingkuh dengan Brigadir J: Fitnah Keji
Setelah mendengar suara letusan itu, tak berselang lama, Ferdy sambo masuk ke kamar dan mendekapnya.
Masih dalam posisi kepala didekap, Putri dibawa Ferdy Sambo keluar dari kamar menuju ke garasi.
"Tak lama berselang, dalam keadaan masih kebingungan dan cemas, suami membuka pintu dengan terburu-buru, masuk kamar, kemudian langsung mendekap kepala saya di dadanya dan menuntun saya keluar kamar sampai garasi. Dalam kondisi yang takut sekaligus bingung, saat itu saya tidak bisa melihat situasi dan kondisi di dalam rumah. Lalu saya diantarkan dek Ricky untuk kembali ke Saguling atas perintah siami saya," ujar Putri.
Putri mengklaim baru mengetahui apa yang terjadi pada Sabtu pagi, 9 Juli 2023.
Menurut Putri, ia diberitahu oleh Ferdy Sambo bahwa Richard Eliezer telah menembak Brigadir J hingga tewas.
Namun, yang diceritakan kepada Putri bukan peristiwa sebenarnya melainkan cerita skenario yang dibuat Ferdy Sambo bahwa telah terjadi tembak menembak.
Ferdy Sambo, kata Putri, juga menyatakan telah melaporkan peristiwa tembak menembak itu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Saat itulah, Putri marah kepada Ferdy Sambo.