Pengakuan Saksi Mata Teror 20 Ular Kobra di Rumah Eks Gubernur Banten Wahidin Halim
Robby petugas keamanan rumah Wahidin Halim menceritakan kronologis pertama kali melihat sekarung ular kobra jelang kedatangan Capres Anies Baswedan.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus teror pelemparan sekarung ular kobra di kediaman eks Gubernur Banten, Wahidin Halim masih diselidiki kepolisian.
Sang pemilik Rumah, Wahidin Halim sebelumnya sudah menjelaskan kronologi teror ular kobra ke rumahnya, jelang kedatangan Anies Baswedan.
Kini giliran saksi mata, orang yang pertama kali menemukan karung berisi ular kobra menceritakan peristiwanya.
Adalah Robby, petugas keamanan kediaman Wahidin Halim yang menjadi saksi mata.
Diungkap Robby, sebelum penemuan karung berisi ular kobra, dia sempat mendengar ada suara jatuh dari pohon.
Robby pun sigap memeriksa menuju ke arah suara jatuh.
Betapa kagetnya Robby saat mendapati ada karung berisi puluhan ular kobra di rumah majikannya.
Cerita Petugas Keamanan Wahidin Halim saat Pertama Kali Lihat Sekarung Ular
Robby, petugas keamanan kediaman Wahidin Halim menceritakan kronologis pertama kali melihat sekarung ular kobra jelang kedatangan Anies Baswedan.
Penemuan sekarung ular itu bertepatan dengan silaturahmi Anies Baswedan.
"Awalnya saya beres-beres bangku, bersihkan kamar mandi. Setelah kelar mau kembali ke kost. Lagi jalan mau ke kost dengar suara jatuh. Seperti suara jatuh dari pohon," ujarnya kepada Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Kamis (26/1/2023).
Setelah mendengar suara jatuh dari pohon itu, kata dia, langsung sigap menuju arah suara tersebut. Kala itu, ia pakai pencahayaan dari ponsel.
"Saya sorot (pakai cahaya senter di ponsel) ngeri juga ada sekarung ular. Asli terlihat ularnya," katanya.
Modal Nekat Robby Amankan Ular Kobra
Ia bilang ada rasa takut saat pertama kali melihat sekarung ular itu karena berbahaya jadi modal nekat aja.
"Pertama kali lihat itu ya rasa takutnya ada karena mengganggu, ya tidak menduga aja ular sekarung. Modal nekat doang pakai bambu ditahan bagian atas karung goninya agar ularnya tidak keluar," ujarnya.
Tatkala menahan bagian atas karung berisi ular, lanjut dia, berteriak memanggil pekerja lainnya agar dibantu.
"Duh jahat kali itu orang. Jaring-jaring karungnya itu transparan banget dan tipis," katanya.
Ia bilang setelah bisa diamankan sekarung ular itu, mereka melakukan penyisiran ke pelataran rumah Wahidin Halim.
Robby Tegang Lihat Rumah Majikannya Dilempar Sekarung Ular Kobra
Robby petugas keamanan rumah pribadi eks Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan awal mula melihat sekarung ular kobra sekira pukul 03.00 WIB.
Kala itu, ia baru selesai beres-beres jelang kedatangan Anies Baswedan.
"Jujur saya belum pernah liat satupun ular kobra secara langsung. Tapi, ternyata kemarin pertama kalinya saya lihat puluhan ular kobra yang ternyata sangat mengerikan," ujar Robby saat diwawancarai Wartakotalive.com-TribunTangerang.com, Jumat (27/1/2023).
Pria berusia 28 tahun ini bilang sangat tegang begitu mengetahui adanya sekarung ular kobra di pelataran rumah.
Kala itu, seluruh pekerja di rumah sedang sibuk melakukan berbagai persiapan jelang kedatangan Anies Baswedan.
Seperti mendirikan tenda, menyusun meja dan kursi, merapikan piring hingga membersihkan pelataran rumah.
Adapun tugas Robby membersihkan kamar mandi di area belakang.
Setelahnya ia bersitirahat di pos jaga yang berada di sebelah pintu gerbang belakang.
Jadi, saat rebahan ia mendengar suara benda jatuh cukup keras, seperti dari atas pohon. Mulanya ia menduga yang jatuh itu hanya ranting atau dahan pohoh. Apalagi, tidak sedikit pohon di pelataran rumah.
Tatkala mendatangi asal suara itu bukan batang ranting atau pohon yang ditemui tetapi sekarung ular kobra.
"Situasi halaman belakang itu gelap karena banyak pohon besar dan saya pergi ngecek asal suara itu pakai bantuan senter yang ada di telepon seluler saya," kata dia.
"Tapi ternyata pas saya lihat, wah ada ular banyak banget di dalam karung, saya langsung merinding karena kaget liat ular segitu banyak," ujarnya.
Ketika ditemukan, posisi penutup karung berisi ular itu telah jatuh dan sejajar dengan tanah. Beruntung, puluhan ular kobra itu tidak ada yang lepas ataupun keluar dari dalam karung.
Robby menduga, alasan puluhan ular Kobra itu tidak keluar dari dalam karung karena berada dalam kondisi lemas, akibat dampak lemparan sebelumnya.
Sebab jarak sekarung ular ke pintu gerbang belakang cukup jauh, hampir empat meter.
Terdesak dengan rasa takut diiringi dengan mengemban tanggung jawab keamanan, ia memutuskan mengambil sebilah bambu panjang untuk memastikan karung tetap tertutup.
Selanjutnya, Robby langsung berteriak memanggil dua rekan lainnya untuk melihat hewan yang dijadikan teror itu.
"Jadi pas dilempar ke halaman belakang, posisi karung itu sudah sejajar dengan tanah atau tidur. Syukurnya ular itu enggak ada yang keluar, mungkin karena lemas abis jatuh dari lemparan itu," katanya.
"Saya enggak pikir panjang, saya ambil benda sekitar yang kebetulan ada bambu, terus saya tutup karung itu, lalu saya panggil 'bang Ambon' buat liat kejadian ini," ujarnya.
Rumah Wahidin Halim Disisir, Pastikan Aman dari Ular Kobra
Selanjutnya, Robby dan dua rekannya mengambil tali dan karung berwarna putih untuk mengikat dan menutup ular tersebut.
Untuk memastikan kondisi tetap aman, tiga pekerja rumah Wahidin Halim itu memutuskan menyisir halaman belakang tersebut.
Setelah memastikan situasi aman terkendala, Robby akhirnya melaporkan aksi teror itu ke sang majikan, yakni Wahidin Halim.
"Abis itu saya ambil tali dan satu karung lagi, buat ikat dan tutup karung berisi ular itu. Abisnya itu karung tipis banget dan berjaring-jaring," katanya.
"Jadi biar antisipasi ularnya keluar, karungnya itu didouble aja sekalian diikat biar pasti aman," ujarnya.
Rumahnya Diteror Sekarung Ular Kobra, Wahidin Halim Lapor Polisi
Kasus aksi pelemparan ular kobra sekarung di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim dilaporkan ke polisi, Kamis (26/1/2023).
Laporan polisi itu dilakukan Wahidin Halim melalui kuasa hukumnya, Rasyid Hidayat ke Polres Metro Tangerang Kota.
Rasyid Hidayat mengatakan, laporan polisi tersebut telah diproses lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota.
"Kedatangan kami hari ini ke Polres Metro Tangerang Kota adalah untuk melaporkan kejadian pelemparan yang kami anggap sebagai teror di rumah kediaman Pak Wahidin Halim kemarin," ujar Rasyid Hidayat di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).
"Alhamdulillah laporan kami sudah diterima di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan kita juga sudah ketemu dengan Satreskrim Polrestro Tangerang Kota," ujarnya.
Pelaku Teror Ular Korba di Rumah Wahidin Halim Terancam Pasal 338 KUHP
Selama menjalani pemeriksaan, kata Rasyid, polisi menyatakan ada pelanggaran Pasal 338 KUHP yang dilakukan pelaku aksi teror tersebut.
Aksi teror pelemparan ular Kobra dinilai termasuk dalam percobaan pembunuhan menghilangkan nyawa seseorang.
"Tadi pihak kepolisian menyatakan ada Pasal 338 karena percobaan yang membahayakan," kata dia.
20 Ular Korban dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti
Saat laporan ke polisi, Wahidin Halim memberikan beberapa alat bukti untuk memperkuat laporan.
Alat bukti tersebut berupa 20 ular kobra hitam dalam karung dan rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi pelaku teror.
Kuasa hukum Gubernur Banten 2017-2022 itu tiba di Mapolres Metro Tangerang Kota pukul 14.30 WIB.
Dia datang bersama Robby, petugas keamanan yang pertama kali melihat karung hijau berisi puluhan ular Kobra tersebut.
Rasyid menyambut baik tindakan pihak kepolisian yang menyatakan Pasal 338 KUHP dalam perkara tersebut.
Menurutnya, aksi teror itu sangat serius dan berbahaya.
Alasannya, ular yang menjadi alat teror merupakan jenis mematikan yakni kobra hitam.
Cara pelaku melakukan teror dengan melempar karung berisi puluhan ular tanpa diikat atau terkunci apa pun sangat membahayakan.
"Oleh karena itu, kami ingin membuka perkara ini secara terang benderang dan memberi peluang polisi untuk bekerja sebaik-baiknya sampai ketemu nanti pelakunya," ujar Rasyid Hidayat.
Usut Teror Ular Kobra di Rumah Wahidin Halim, Polisi Lakukan Olah TKP
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, mereka sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas kasus teror ular di rumah Wahidin Halim.
Wahidin Halim merupakan Gubernur Banten 2017-2022, teror ular kobra itu terjadi jelang kedatangan calon Presiden dari NasDem Anies Baswedan.
"Kami masih mendalami akan informasi tersebut dan sudah melakukan olah TKP tadi malam," ujar Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kamis (26/1/2023).
Zain menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari pihak Wahidin Halim akan aksi teror itu.
Kendati demikian ia menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan penyeledikian guna mengungkap aksi teror yang terjadi pada momen pertemuan politik tersebut.
"Sampai saat ini kami belum terima laporan terkait teror pelemparan karung berisi ular Kobra itu," katanya.
"Tapi kami tetap olah TKP, guna melakukan proses penyelidikan dalam kasus ini," ujarnya
Teror Sekarung Ular Kobra Terjadi Dini Hari, 20 Kobra Hitam Dilempar ke Halaman Belakang Rumah
Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim membenarkan teror sekarung ular korban di rumahnya.
"Alhamdulillah iya ada yang mengirim ular ke rumah saya ada 20 ekor jenis ular Cobra," ujar Wahidin Halim kepada awak media, Rabu (25/1/2023).
Pria yang akrab disapa WH itu menjelaskan, teror kiriman karung berisi ular Cobra tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebun yang bekerja di rumahnya.
Saat itu, didatangi petugas kebun tersebut terkejut melihat puluhan ular yang dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi terbuka atau tidak terikat.
Karung berisi ular tersebut dikirim dengan cara dilemparkan ke halaman belakang kediaman rumahnya pada dinihari tadi, sekira pukul 03.30 WIB.
"Jadi subuh tadi orang yang bekerja di rumah saya dengar suara 'brukk' kencang di halaman belakang, pas dilihat ternyata ada karung berisi ular Cobra," kata dia.
"Karung itu posisinya enggak diikat sama sekali, tapi pas dicek ke sekeliling halaman ternyata clear, dipastikan ular itu enggak ada yang sempat keluar dari karung," imbuhnya.
Wahidin Halim Santai Rumahnya Diteror
Meski demikian, Wahidin Halim merespon santai akan aksi teror tersebut.
Wahidin Halim mengaku tidak takut dengan adanya aksi teror tersebut.
Pasalnya, orang yang melakukan teror itu dinilai tidak memiliki adab dalam berpolitik.
"Biarin saja, kalau memang ada orang yang tidak senang (dengan dirinya), karena tindakan itu menandakan ciri orang tidak beradab," katanya.
"Saya tegaskan, saya tidak akan takut dengan teror apapun yang dilakukan kepada saya, mau itu dilakukan dengan berbagai cara," ujarnya.
Pelaku Teror Sekarung Ular Korba Terekam CCTV, Ini Ciri-ciri pelaku
Berdasarkan rekaman CCTV, karung ular tersebut dilemparkan oleh seorang pria yang mengenakan sweater berwarna putih dengan cara ditenteng.
Pria itu datang ke rumah WH naik sepeda motor bersama sejumlah orang.
Akan tetapi, identitas pelaku teror itu belum diketahui secara pasti.
Ada Teror Sekarung Ular Korba, Anies Baswedan Tetap Sambangi Rumah Wahidin Halim
Anies Baswedan mengunjungi kediaman Mantan Gubernur Banten Periode 2017-2022, yakni Wahidin Halim di Kota Tangerang, Rabu (25/1/2022).
Puluhan orang yang merupakan warga dan relawan serta kader Partai NasDem di Kota Tangerang, menyambut kedatangan Anies Baswedan, dan berkomitmen mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon Presiden.
Di Rumah Wahidin Halim, Anies Baswedan terlihat bercengkrama dengan para tokoh agama, serta melakukan aktivitas makan bersama.
"Kegiatan hari ini adalah sebuah forum silaturahmi yaitu pertemuan antara masyarakat, tokoh masyarakat, termasuk dengan para alim ulama," ujar Anies Baswedan kepada awak media.
Anies Baswedan pun mengapresiasi sambutan yang dilakukan oleh puluhan relawan dan kader partai saat dirinya tiba.
Menurutnya, antusias para kader tersebut memiliki makna tersendiri.
"Bisa dilihat tadi, ada semangat luar biasa (dari para kader partai) dan saya menyambut baik hal itu."
"InshaAllah ini akan sama-sama kita jaga, sehingga pesan perubahan keadilan sosial bisa berjalan," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan ungkapan terimakasihnya, kepada Wahidin Halim yang telah menerima dan menjamu kedatangannya itu.
"Alhamdulillah saya ingin sampaikan terimakasih kepada Pak Wahidin Halim yang telah menerima saya."
"Dan syukur sekali dengan kedatangan ini, saya bisa bersilaturahmu kepada para tokoh masyarakat di Banten," ujarnya.
Kedatangan Anies Baswedan ke Rumah Wahidin Halim dalam Rangka Safari Politik
Sedangkan Wahidin menyampaikan, kedatangan Anies Baswedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya dalam maju menjadi calon Presiden.
Sebelumnya Anies Baswedan datang ke Banten pada Selasa (24/1/2023), untuk bertemu tokoh adat Baduy luar maupun dalam.
"Kemarin ketemu beliau di Banten dan sekarang dia (Anies) datang ke sini," katanya.
Wahidin Halim menuturkan, kedatangan Anies di kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.
"Dia mohon doanya saja dan dukungan secara politik kepada dia yang ingin menjadi Presiden RI, sebagai tuan rumah ya saya dukung," jelas Wahidin Halim. (tribunnetwork/thf/TribunTangerang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.