Faktor Kebijakan Kapolri, Persentase Kepercayaan Publik Terhadap Polri Tahun 2023 Diyakini Meningkat
Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Abdul Razak Nasution optimistis tahun 2023 menjadi awal baik untuk Polri.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Abdul Razak Nasution optimistis tahun 2023 menjadi awal baik untuk Polri.
Dia yakin tahun 2023 kepercayaan publik terhadap Polri meningkat dari 69,35 persen, sebagaimana hasil survei Indopol per Januari 2023.
Hal ini, dikatakam Razak, tak terlepas dari kerja keras Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran, tentunya dengan dukungan semua pihak.
"Ada beberapa faktor yang mendukung kenaikan kepercayaan publik tersebut, pertama penegakan hukum. Tak terlepas yang menjerat petinggi Polri dari mulai kasus Narkoba, pembunuhan berencana, melanggar kode etik dan sebagainya." kata Razak kepada wartawan, Senin (6/2/2023).
Razak menjelaskan, ada faktor intervensi kebijakan Polri, salah satunya melalui Program Quick Wins.
Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, dia menilai program tersebut terbukti efektif meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Baca juga: Kapolri Datangkan Pengajar dari Inggris untuk Perbaiki Manajemen Pertandingan Sepakbola
"Sejumlah kegiatan yang dianggap bermanfaat oleh publik antara lain, pemberantasan praktik pungli dalam pelayanan Polri, peningkatan respon cepat aduan melalui akun resmi Polri sebelum kasus menjadi viral, peningkatan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas, dan pemberlakuan tilang elektronik dan juga pelayanan kepada masyarakat bagi yang mengurus SKCK," kata Razak.
Razak kemudian bercerita soal upaya memperkuat sinergitas dan soliditas TNI-Polri, Kapolri Jenderal Sigit melakukan kegiatan wayang kulit dengan TNI.
Baca juga: Kapolri Akui Anggotanya Minim Pengetahuan soal Aturan Pengamanan Sepak Bola
"Tentunya selain memperkokoh soliditas dan sinergitas TNI-Polri, ini juga sebagai bentuk wujud melestarikan budaya asli Indonesia dimana banyak masyarakat, komunitas wayang, budaya, OKP dan ormas semakin dekat dengan Polri," katanya.
Razak melanjutkan, pagelaran budaya wayang kulit dengan Lakon Wahyu Makutharama memilik banyak hikmah yang bisa dipetik masyarakat karena di dalamnya mengandung ajaran Hastabrata, yakni soal mengajarkan tentang jiwa kepemimpinan, pemimpin yang cinta terhadap rakyatnya.
"Masyarakat dan pemimpinnya memiliki hubungan yang saling mendukung. Pemimpin bisa mengayomi rakyatnya. Demikian juga rakyat juga bisa patuh dan taat terhadap pemimpinnya," kata dia Razak
"Kita semua berharap dan Ia yakin bahwa tahun 2023 kepercayaan di tubuh institusi publik semakin naik dari 69,35 persen (Survei Indopol per Januari 2023) menjadi 85 sampai 89 persen," ujarnya.