Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Guncang Turki, Muhammadiyah Imbau Umat Islam Lakukan Salat Gaib

Muhammadiyah mengimbau kepada umat Islam untuk melakukan shalat gaib untuk mendoakan korban gempa di Turki yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Gempa Guncang Turki, Muhammadiyah Imbau Umat Islam Lakukan Salat Gaib
AFP/-
Seorang anggota tim penyelamat berjalan dengan peralatannya menuju bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 6 Februari 2023. Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, terasa hingga pulau Siprus dan Mesir. Muhammadiyah mengimbau kepada umat Islam untuk melakukan shalat gaib untuk mendoakan korban gempa di Turki yang terjadi pada Senin (6/2/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Muhammadiyah mengimbau kepada umat Islam untuk melakukan salat gaib untuk korban gempa di Turki.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, @Abe_Mukti pada Selasa (7/2/2023).

"Sebagai bentuk dukungan spiritual, PP. Muhammadiyah mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk memanjatkan doa dan shalat Ghaib untuk mereka yang wafat," tulis Abdul Mu'ti.

Selain itu, Abdul Mu'ti, mewakili Muhammadiyah, mengucapkan belasungkawa atas bencana yang hingga kini menewaskan lebih dari 3.800 orang tersebut.

Abdul Mu'ti juga menginformasikan bahwa Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah memberangkatkan relawan kesehatan untuk membantu melakukan evaluasi dan layanan medis ke Turki.

Kemudian, dirinya mengungkapkan lembaga zakat dan infaq Muhammadiyah, Lazismu juga sudah menghimpun dana untuk disalurkan kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa.

Baca juga: Viral Video Seekor Anjing di Turki Melolong Berulang-ulang Sebelum Gempa, Peringatan Akan Bahaya?

Muhammadiyah, kata Abdul Mu'ti juga telah mengirimkan belasan personilnya ke Turki bersama pemerintah Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Tim terdiri atas 3 dokter emergency, 6 perawat, 2 bidan, 1 apoteker, 2 logistik, 1 Datin, dan 1 LO. Tim masih mungkin ditambah sesuai kebutuhan di lapangan," ujarnya.

Sebagai informasi, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu telah menewaskan setidaknya 3.830 orang, dikutip dari CNN International.

Dari total keseluruhan, korban tewas terbanyak berada di Turki yaitu sejumlah 2.379 orang berdasarkan data dari Turkey Disaster and Emeergency Management Agency (AFAD).

Sementara di Suriah, korban tewas mencapai 1.136 orang dan mayoritas merupakan penduduk Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.

Tiga WNI Alami Luka, Tidak Ada Korban Jiwa

Korban meninggal dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 skala Richter (SR) dan gempa susulannya terus bertambah. Hingga Senin malam atau tadi malam (6/2/2023), korban meninggal hampir 2.300 orang di Turki dan Suriah.
Korban meninggal dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 skala Richter (SR) dan gempa susulannya terus bertambah. Hingga Senin malam atau tadi malam (6/2/2023), korban meninggal hampir 2.300 orang di Turki dan Suriah. (The Guardian)

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyebut, ada dua warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,9 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023).

Selain itu, hingga saat ini, Kemlu melalui KBRI Ankara menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa.

Berdasarkan rilis dari Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizayah, tiga WNI yang mengalami luka telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.

"Tiga orang WNI mengalami luka, masing-masing di Kahramanmaras dan Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," demikian bunyi rilis tersebut.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," lanjutnya.

Baca juga: Gempa di Turki: WHO Sebut Jumlah Korban Tewas Bisa Meningkat, Kini Capai 3.800 Orang

KBRI Ankara, dalam laporannya, juga mengungkapkan sejumlah WNI yang berada di Provinsi Kahramanmaras, Turki, harus meninggalkan tempat tinggal mereka lantaran mengalami kerusakan parah.

"KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," seperti tertulis dalam rilis.

Hingga kini, KBRI Ankara tengah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah terdampak gempa, Satgas Perlindungan WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk mencari WNI yang terdampak.

Di sisi lain, KBRI Ankara menyebut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memberitahu Gubernur Kahramanmaras bahwa tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi.

Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki, Suleyman Soylu, mengungkapkan prioritas utama untuk saat ini adalah penyelamatan korban.

"Mendagri Suleyman Soylu sampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat yang terdampak," tulis rilis tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Terdalam untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Menurut KBRI Ankara, total korban jiwa gempa Turki hingga saat ini mencapai 51 korban jiwa.

"Ratusan luka-luka, sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat ketiga gempa," ujarnya.

Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga atau sanak saudara yang tinggal di Turki, KBRI menyediakan layanan hotline dengan nomor +90 532 135 22 98.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Gempa di Turki

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas