PBNU Serukan Salat Gaib untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah
PBNU enyerukan kepada jajaran pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang istimewa NU untuk melaksanakan salat gaib bagi korban gempa Turki
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan kepada jajaran pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang istimewa NU untuk melaksanakan salat gaib dan tahlil bagi korban gempa di Turki dan Suriah, Jumat (10/2/2023) besok usai salat Jumat.
"PBNU mengimbau kepada PWNU, PCNU se-Indonesia, dan PCI NU agar menyelenggarakan shalat gaib dan tahlil setelah pelaksanaan shalat Jumat bersama seluruh warga NU di wilayah masing-masing yang ditujukan untuk korban meninggal dunia dalam bencana gempa bumi di Turki dan Suriah," kata Sekjen PBNU Saifullah Yusuf di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
PBNU pun mengeluarkan imbauan resmi untuk salat gaib dan tahlil bagi korban gempa di Turki dan Suriah yang ditandatangani Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen H Saifullah Yusuf tersebut pada Kamis (9/2/2023).
PBNU menyampaikan belasungkawa mendalam atas timbulnya ribuah korban jiwa dalam gempa bumi di Turki dan Suriah tersebut.
Baca juga: Indonesia Akan Kirim Tim SAR Standar Internasional & Uang USD1 Juta untuk Korban Gempa Turki-Suriah
"Semoga Allah SWT mengampuni segala salah dan khilaf mereka, serta menerima semua amal kebaikan mereka selama hidup," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya H Saifullah Yusuf.
Data terkini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Turki mencapai lebih dari 16.000 orang.
Menurut data Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), Kamis (9/1/2023) di Turki, 12.873 orang dilaporkan tewas dan di Suriah, tercatat 3.162 tewas.
Puluhan ribu orang dilaporkan terluka akibat gempa ini.
Baca juga: Polri Kirim 26 Personel Misi Kemanusiaan Gempa di Turki dan Suriah, Mayoritas Tim Medis dan DVI
Turki dan Suriah dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 4.17 pagi waktu setempat.
Gempa bumi dengan guncangan yang besar terjadi beberbapa jam kemudian dengan kekuatan magnitudo 7,5.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memberlakukan keadaan darurat di 10 Provinsi yang terdampak gempa selama tiga bulan.
Pemerintah Turki saat ini sedang fokus dalam penanganan evakuasi korban yang masih berada di reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Galang Bantuan Korban Gempa Turki, Binance Cs Sumbangkan Kripto Senilai 9 Juta Dolar AS
Selain itu, bantuan dari berbagai telah berdatangan di Turki dan Suriah.