TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Republik Indonesia (RI) dalam menolong WNI korban gempa di Turki dan Suriah dan mengirimkan bantuan ke sana.

“Sesuai amanat Konstitusi, menjadi kewajiban pemerintah RI untuk melindungi seluruh warga negara, di mana pun berada. Apalagi mereka yang saat ini terdampak bencana gempa di Turki dan Suriah. Langkah cepat dan tepat pemerintah RI ini layak diapresiasi,” kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).

PSI juga sangat menghargai upaya pemerintah RI untuk mengirimkan bantuan ke daerah.

“Untuk urusan bencana seperti ini, batas-batas negara menjadi nisbi. Kita semua harus bergerak membantu atas nama kemanusiaan,” ujar Isyana.

PSI berharap korban-korban meninggal dunia bisa segera ditemukan dan dievakuasi. Sementara, para korban yang cedera mendapatkan perawatan semestinya.

Dalam press briefing Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis 9 Februari 2023, disampaikan, pemerintah Indonesia telah bergerak cepat untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia yang kemungkinan terdampak, dan juga memberikan bantuan untuk tanggap darurat.

KBRI Ankara berhasil mengevakuasi 123 WNI.

Dalam rombongan evakuasi tersebut juga terdapat 2 warga negara Malaysia dan 1 warga negara Myanmar.

Bantuan kemanusiaan gelombang pertama atas nama Pemerintah Indonesia, berupa bahan makanan, juga telah diserahkan melalui Bulan Sabit Merah Turki.

Baca juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Upaya Penyelamatan Masih Berlanjut, Korban Tewas 23.700 Orang

Jumlah Korban Terus Bertambah

Jumlah korban gempa di Turki dan Suriah terus bertambah.

Mengutip dari Al Jazeera, Sabtu (11/2/2023), korban tewas dalam gempa Turki-Suriah lebih dari 23.000 jiwa.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Turki, jumlah korban tewas di negara itu mencapai 20.213 orang.

Angka ini melebihi melebihi jumlah korban gempa yang terjadi di Turki pada 1999.