Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Depan Amien Rais, Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Pemerintah Gagal Berikan Keadilan

Sebab, kata Gatot, dirinya khawatir lantaran pemerintah gagal memberikan keadilan dan diskriminasi bagi masyarakat.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Depan Amien Rais, Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Pemerintah Gagal Berikan Keadilan
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai pemerintah telah gagal mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat.

Hal itu disampaikan Gatot saat berpidato di hadapan Amien Rais pada rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

Awalnya, Gatot mengatakan seluruh rakyat mendambakan kekuasaan yang bermoral dan keadilan sosial.

"Kekuasaan yang moralitas adalah kekuasaan yang seluruhnya dikerahkan hanya untuk rakyat," kata Gatot di lokasi.

Dia berharap Partai Ummat bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Sebab, kata Gatot, dirinya khawatir lantaran pemerintah gagal memberikan keadilan dan diskriminasi bagi masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Ada satu hal yang sangat mengkhawatirkan dan sangat menyedihkan terjadi diskriminasi dan pemerintah telah gagal memberikan keadilan," ucapnya.

Baca juga: Di Depan Amien Rais, Gatot Nurmantyo Sebut Partai Ummat adalah Evaluasi dari PAN

Dia pun mencotohkan ketika segelintir orang memiliki lahan sekitar 5,7 hektar, tapi masyarakat di beberapa kota lain tanahnya digusur padahal hanya sepetak.

"Indikasinya ada orang yang mempunyai 5,7 hektar, tapi di Jakarta, Bandung, Surabaya, beberapa kota ratusan penggusuran tanah yang hanya mempunyai satu petak saja," ungkap Gatot.

Gatot lantas mengatakan bahwa bangsa Indonesia bisa bubar lantaran adanya ketimpangan sosial antara yang kaya dan miskin.

"Kalau kita berbicara kekayaan apalagi. Inilah yang membuat kita retak dan bisa bubar bangsa ini," ucap Gatot.

Menurut Gatot, orang yang menikmati kekayaan Indonesia berbanding terbalik dengan jumlah pendukung Indonesia yang masih miskin.

"Karena di Indonesia ada yang menikmati surganya Indonesia, tapi lebih banyak yang menikmati nerakanya Indonesia," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas