Nusron Wahid Heran Ada Pihak yang Khawatir PGE Menjadi Lebih Transparan
Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid, merasa aneh terhadap beberapa pihak yang menolak initial public offering (IPO) PT PGE.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid, merasa aneh terhadap beberapa pihak yang menolak initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Padahal dengan menjadi perusahaan terbuka, PGE akan memiliki tata kelola lebih baik.
Termasuk diantaranya PGE akan menjadi lebih transparan sehingga publik bisa mengawasi.
“Kalau tata kelola lebih baik, lebih transparan, lebih akuntabel, tentu kinerja akan meningkat dan lebih efisien. Tetapi nyatanya ada beberapa pihak yang justru ketakutan jika PGE lebih transparan dan lebih efisien. Aneh kan? Punya kepentingan apa mereka?” tegas Nusron di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Pakar Ekonomi: Masuk Lantai Bursa, Kondisi Keuangan PGE Baik
Bagi Nusron memang aneh.
Sebab dengan menjadi perusahaan terbuka, menurut dia, sebenarnya bisa mencegah penyalahgunaan.
Karena dengan laporan keuangan yang terbuka tersebut, publik bisa membaca dan menganalisis.
Dengan demikian, jika terdapat indikasi kecurangan atau penyelewengan, tentu dengan mudah ditemukan.
“Nah, sekarang ada segelintir orang yang tidak ingin IPO PGE dan tidak ingin adanya keterbukaan. Orang-orang seperti ini kan patut dicurigai,” kata dia.
Tidak hanya itu.
Isu privatisasi yang diembuskan juga sangat tidak masuk akal. Apalagi membandingkan dengan Indosat.
“Perbandingan itu kan tidak relevan, gak aple to aple. Indosat berganti kepemilikan karena jumlah saham yang dilepas lebih dari 50 persen. Sedangkan PGE, sangat sedikit, hanya 25 persen. Apanya yang ganti kepemilikan? Janganlah membodohi publik,” jelas Nusron.
Dalam konteks inilah Nusron meminta masyarakat tetap tenang. Tidak terpengaruh isu menyesatkan tersebut. Terlebih, jelasnya, Komisi VI akan terus mengawasi IPO PGE.
Termasuk di antaranya mengenai jumlah saham yang dilepas kepada publik.
“Jadi masyarakat tidak usah khawatir. Berdasarkan pengawasan kami di Komisi VI, tidak ada proses pergantian kepemilikan kepada pihak swasta atau asing,” tegasnya.
Sebaliknya, melalui IPO maka kinerja PGE akan lebih meningkat. Jangan lupa, jelas dia, PGE membutuhkan dana tidak sedikit untuk ekspansi dan investasi.
Baca juga: Bidik Dana IPO Rp165 Miliar, Teknologi Karya Digital Nusa Gencarkan Ekspansi Bisnis Tahun Ini
Karena seperti diketahui, investasi panas bumi membutuhkan dana yang sangat besar.
“IPO ini mekanisme yang lazim. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Dan banyak perusahaan semakin berkembang setelah menjadi perusahaan terbuka. Penyebab itu tadi, karena mereka harus lebih transparan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.