Kepala BKKBN Ungkap Bahaya Melahirkan di Bawah Usia 20 Tahun
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG pun ungkap bahaya melahirkan di usia bawah 20 tahun.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pernikahan usia dini harus dicegah, karena bersifat membahayakan.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG pun ungkap bahaya melahirkan di usia bawah 20 tahun.
Menurut penaparan Hasto, pada usia di bawah 20 tahun, diameter kepala bayi lebih besar dari pada panggul ibu.
Diameter kepala bayi sendiri kata Hasto tidak pernah kurang dari 9,6 cm dan tidak pernah lebih dari 10 cm.
Baca juga: Kepala BKKBN Pastikan Tidak Ada Resesi Seks di Indonesia Tahun Ini
Sedangkan panggul perempuan yang berusia di bawah 20 tahun belum mencapai 10 cm.
"Sehingga melahirkan pada usia di bawah 20 tahun sangat berbahaya dan beresiko hingga dapat berakibat pada kematian ibu dan bayi," ungkapnya pada website resmi BKKBN dikutip Tribunnews.com, Jumat (17/2/2023).
Hasto pun mengatakan jika diameter panggul perempuan adalah sebesar 10 cm jika sudah berusia 20 tahun.
Ia pun menekankan pada perempuan yang masih berusia masih di bawah 20 tahun, banyak diameter panggul yang belum mencapai 10 cm.
Kalau seandainya bayi lahir, dan diameter panggul ibu kurang dari 10cm, kepala bayi akan terjepit.
"Jadi yang salah itu kita, kita kawinnya terlalu muda, hamilnya terlalu muda. Diameter panggulnya juga akan mencapai 10 cm kalau umurnya 20 tahun," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.