BNPT: Ada 5 Vaksin untuk Tekan Paham Intoleran dan Radikalisme di Indonesia
Boy Rafli Amar sebut ada lima vaksin yang dapat menekan ancaman paham intoleran, radikal dan terorisme di Indonesia.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar sebut lima vaksin yang dapat menekan ancaman paham intoleran, radikal dan terorisme di Indonesia.
Adapun pernyataan itu disampaikan Boy dalam sambutannya di Rakernas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-10 bertajuk Bersama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia dan Harmoni, Jakarta, Senin (20/2/2023) malam.
"Dalam menanggulangi terorisme sebagai musuh bersama BNPT mengenalkan lima vaksin kebangsaan yang kami yakini mampu mereduksi ancaman paham intoleran radikal terorisme. Lima vaksin ini kami mengistilahkan bahwa penyebarluasan virus intoleran, radikal, terorisme seperti penyebaran virus covid-19 yang begitu cepat," kata Boy di Jakarta, Senin (20/2/2023) malam.
Boy melanjutkan bahwa pihaknya merumuskan lima vaksin dalam menghadapi penyebaran virus intoleran radikal terorisme bersama dengan segenap seluruh elemen bangsa dari berbagai kalangan.
"Yang pertama adalah transformasi wawasan kebangsaan yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia untuk melihat dirinya sendiri dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan," ungkapnya.
Boy mengatakan yang kedua yakni mempromosikan penguatan nilai-nilai Pancasila karena penguatan nilai-nilai Pancasila adalah kewajiban bersama.
"Jadi dalam setiap diskusi dialog dengan berbagai elemen bangsa. Jangan lupa kita ingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa ideologi Pancasila adalah ideologi terbaik di dunia," lanjutnya.
Baca juga: BNPT Rekrut Puluhan Duta Damai di Papua dan Papua Barat untuk Sebarkan Narasi Perdamaian Lawan KKB
Kemudian yang ketiga dikatakan Boy moderasi dalam beragama. Pihaknya tidak merasa tumpang tindih dengan Kementerian Agama dalam hal ini karena kelompok radikal terorisme senantiasa menggunakan atau menyalahgunakan narasi agama.
"Padahal agama adalah tentunya untuk membangun akhlak umat untuk membangun kemaslahatan umat bukan digunakan di salah gunakan oleh kelompok jaringan terorisme untuk membenci satu sama lainnya bahkan untuk membunuh satu sama lainnya," sambungnya.
Selanjutnya yang keempat Boy mengatakan pihaknya mempromosikan terus untuk melestarikan akar budaya bangsa.
"Karena Indonesia memiliki ribuan kekayaan budaya yang merupakan salah satu identitas nasional kita yang harus kita yakinkan bahwa tidak ada tempat ideologi ataupun budaya-budaya lain," ungkapnya.
Terakhir dikatakan Boy bahwa BNPT mempromosikan transformasi pembangunan kesejahteraan.
"Apabila pembangunan kesejahteraan ini bisa dilakukan maksimal oleh pemerintah melalui program-program pembangunan nasional melalui APBN dan APBD. Kami yakini dapat tekan masyarakat yang merasa termarjinalkan karena terorisme salah satunya adalah memanfaatkan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalkan sehingga begitu mudah dipengaruhi," tutupnya.