Kegagalan Rusia Duduki Bandara Hostomel Bisa Dijadikan Pelajaran Untuk Pertahankan IKN
kegagalan Rusia dalam menduduki Bandara Hostomel Ukraina bisa dijadikan pelajaran bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan Ibu Kota Nusantara (IKN)
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Pussenif TNI AD Letjen TNI Anton Nugroho menilai kegagalan Rusia dalam menduduki Bandara Hostomel Ukraina bisa dijadikan pelajaran bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan Ibu Kota Nusantara (IKN) jika suatu saat nanti perang pecah di sana.
Terutama, kata dia, kegigihan pasukan Ukrania dalam mempertahankan Bandara Hostomel.
Kegigihan tersebut, lanjut dia, di sisi lain juga memunculkan rasa iba dari negara-negara lain sehingga turut membantu perjuangan Ukraina.
Karena pada akhirnya, kata Anton, pertempuran darat akan ditentukan oleh unsur yang ada di dalam diri manusia khususnya yakni keyakinan pada misi, sikap pantang menyerah, improvisasi, dan rela berkorban.
Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar bertajuk Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran Bagi Strategi Pertahanan Darat Indonesia di kanal Youtube LAB 45 pada Kamis (23/2/2023).
"Studi kasus kegagalan Rusia menduduki Bandara Hostomel. Jadi, Bandara Hostomel itu waktu itu dikuasai, diinvasi oleh pasukan Rusia, tapi pasukan Ukraina gigih melawan pasukan Rusia di Hostomel. Akhirnya pasukan Rusia di Hostomel keluar," kata dia.
Ia berharap Indonesia juga memiliki kegigihan serupa.
Indonesia, kata dia, harus mempunyai pemimpin yang bisa memimpin dengan kuat dan punya karakter yang kuat sehingga dapat menggerakkan masyarakat maupun militernya untuk rela berkorban.
"Jadi kita harus belajar dari Ukraina ini," kata dia.
Pada tataran strategis, lanjut dia, maka perlu ketajaman analisa situasi.
Sehingga, kata dia, dapat melahirkan inovasi yang relevan guna memenangkan setiap pertempuran.
"Dan perang itu akan terjadi terus, entah di tempat yang jauh, dekat, atau bahkan di negara kita. Untuk itu kita harus siap berperang jika kita ingin berdamai," kata dia.
Sebelumnya, Anton memaparkan konsep strategi pertahanan darat yang dapat dipakai untuk mempertahankan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Konsep strategi yang dapat diterapkan untuk pertahanan IKN, kata dia, adalah penyiapan gelar pertahanan darat untuk melindungi IKN secara proporsional sampai dengan radius 120 Km.