Wayan Sudirta: Kader Perempuan PDI Perjuangan Harus Bermanfaat untuk Rakyat
Wayan Sudirta memberikan pengantar sebelum Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 merupakan salah satu upaya strategis dalam mendorong kader perempuan yang berkualitas, mampu berperan dan berkompetisi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengajaran dan Kurikulum Sekolah Partai PDI Perjuangan I Wayan Sudirta saat memberikan pengantar sebelum Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2023).
Wayan Sudirta mengutip pernyataan Bung Karno yang mengatakan pengetahuan atau teori tidak ada guna jika tidak dipergunakan untuk mengabdi kepada rakyat.
“Bung Karno sangat menekankan manfaat pendidikan untuk pengabdian. Untuk itu, peran konkret kader partai dalam kehidupan masyarakat harus selalu digelorakan,” tegas Wayan Sudirta yang juga Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badiklat Pusat PDI Perjuangan.
Para kader partai perempuan, menurut Wayan Sudirta, harus terlibat aktif dalam pembaruan dan regenerasi partai seperti yang selalu disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Satu hal, Wayan yang juga anggota DPR RI dapil Bali ini menerangkan pelaksanaan pelatihan kader perempuan ini berangkat dari kurikulum kaderisasi PDI Perjuangan yang bersumber dari ide, gagasan, dan pemikiran Bung Karno.
Pada kesempatan itu, ia juga mengutip pesan seperti yang kerap disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, "kader harus menjadi mata, otot, dan otak partai tanpa kader partai ibarat orang buta atau orang yang melangkah dalam kegelapan."
Baca juga: PDIP Tutup Pintu Koalisi Bareng Parpol Pengusung Anies Baswedan, Bagaimana Sikap Partai Golkar?
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Wayan, mengutip pesan Megawati Soekarnoputri, kader harus memiliki bekal lima hal pokok. Yakni, pertama, memiliki pemahaman dan kesadaran ideologi yang tinggi. Kedua, memiliki pengetahuan. Ketiga, pengabdian, dan kesadaran politik yang tinggi.
Selain itu, yang keempat memiliki kesadaran berpartisipasi yang tinggi serta kelima, memiliki kesadaran lingkungan dan sosial.
Kaderisasi perempuan yang digelar secara hybrid pada 23-26 Februari 2023 diikuti 100 peserta. Sementara peserta yang mengikuti secara online ada 2.603 kader perempuan dari DPD dan DPC seluruh indonesia.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir secara langsung membuka dan memberikan arahan dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional ini dilaksanakan oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi dengan pelaksana Badiklat Pusat PDI Perjuangan yang dipimpin Daryatmo Mardiyanto.
Kaderisasi ini dipimpin oleh Kepala Sekolah Partai Komaruddin Watubun yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Wakil Kepala Sekolah Partai I Wayan Sudirta dan Wakil Kepala Sekolah Partai II Sturman Panjaitan.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sekalian memberikan pengarahan kepada peserta. Kemudian dilanjutnya pengantar oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
Baca juga: Soal Sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Kepada Anies Baswedan, Begini Kata Pengamat
Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2023 ini dilaksanakan oleh Badiklat Pusat PDI Perjuangan. Merupakan agenda kedua dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya digelar di Sekolah Partai Lenteng Agung pada Juni 2022.
Selama empat hari, dari 14 narasumber kaderisasi akan lebih banyak diisi oleh tokoh perempuan dari internal maupun eksternal partai seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu, anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI Krisdayanti, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Akademisi Dr Reni Soewarso dari FISIP Universitas Indonesia (UI), pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, ekonom Aviliani hingga Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid. Selain itu, kaderisasi perempuan ini juga mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri untuk menjadi narasumber.