Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Danone AQUA dan BEM UI Ingatkan Pentingnya Ubah Pola Konsumsi Lebih Peduli pada Dampak Lingkungan

kegiatan ini sengaja dilakukan AQUA bersama BEM UI sebagai edukasi dan mengingatkan tantangan yang dihadapi kedepan.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
zoom-in Danone AQUA dan BEM UI Ingatkan Pentingnya Ubah Pola Konsumsi Lebih Peduli pada Dampak Lingkungan
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin (kanan) bersama Ekonom muda Andhyta Firselly Utami (Afutami), Dokter sekaligus content creator dr. Farhan Zubaedi dan Content creator Gerald Vincent dalam talkshow bertajuk ‘Voice of Youth’ di Auditorium Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (24/2/2023). (Tribunnews.com/Naufal Lanten) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danone-AQUA bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyelenggarakan talkshow bertajuk ‘Voice of Youth’ di Auditorium Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (24/2/2023).

Mengangkat tema Concius Concumption: Let’s Start The Journey, acara ini menghadirkan sejumlah tokoh berpengaruh di kalangan muda, di antaranya Ekonom muda Andhyta Firselly Utami (Afutami), Dokter sekaligus content creator dr. Farhan Zubaedi dan Content creator Gerald Vincent.

Concius Concumption merupakan perubahan pola konsumsi publik yang tidak hanya mementingkan nilai ekonomis dari suatu produk namun juga nilai-nilai lain, seperti nilai lingkungan, sosial, dan bahkan nilai politis.

Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan kegiatan ini sengaja dilakukan AQUA bersama BEM UI sebagai edukasi dan mengingatkan tantangan yang dihadapi kedepan.

Pasalnya, penting untuk mengubah pola konsumsi publik tidak hanya mementingkan aspek ekonomis, melainkan pula dampaknya terhadap lingkungan.

Ia menilai langkah itu dapat dimulai dari universitas sebagai lembaga edukasi punya untuk mengimplementasikan hal tersebut.

“Jadi education is base, di sini kan tempat berpikir. Kemudian setelah seperti itu, peer to peer build habbit, mudah-mudahan setelah kaya gitu akan diingatkan kembali dan bisa mempunyai dampak panjang,” kata Arif.

Berita Rekomendasi

“Makanya habis ini juga banyak program digital, karena anak muda sekarang kan banyak interaksinya dengan gadget,” lanjut dia.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengapresiasi upaya yang dilakukan Danone-AQUA ini. Menurutnya talkshow yang menghadirkan tokoh yang dekat dengan kalangan muda serta tema penting ini menarik bagi para mahasiswa.

“Dan yang paling penting hari ini teman-teman UI belajar banyak soal gimana caranya kita memikirkan banyak hal tidak hanya diri sendiri tapi seluruh umat manusia kedepan,” tuturnya.

Terkait tema Concius Concumption, Melki mengatakan bahwa hal ini penting untuk dibahas, mengingat perubahan menuju konsumsi lebih peduli terhadap lingkungan harus dilakukan mulai dari hal-hal kecil.

Ditambahkannya bahwa di internal BEM UI sendiri memiliki bidang sosial lingkungan yang masing-masing punya departemen tersendiri.

Nantinya, kata dia, pokok diskusi yang telah dibahas hari ini alan diimplementasikan dalam langkah-langkah konkret.

“Yang jelas kita berharap anak-anak UI semakin sadar setiap sebelum melakukan sesuatu itu berpikir dahulu. Ya karena itu tidak hanya soal konsumsi, termasuk langkah-langkah ke depan. Kita harpakan teman-teman semakin sadar memilah-milah mana yang baik,” kata dia.

Masih dalam talkshow tersebut, Ekonom Afutami bilang bahwa jumlah populasi masyarakat bumi meningkat hingga lima kali lipat dari 1,6 miliar penduduk hingga 7 miliar pada tahun ini.

Hal ini juga memicu membengkaknya jumlah konsumsi penduduk bumi hingga 1.100 persen.

“Artinya yang kita konsumsi hari ini kemungkinan bukan hanya berdasarkan yang kita butuhkan. Tapi bisa jadi kita konsumsi kebih banyak hal-hal yang kita gak butuh-butuh banget,” kata dia.

Bahkan, sambung Afutami, pada 203 mendatang kemungkinan manusia membutuhkan dua buah bumi untuk menampung jumlah konsumsi masing-masing individu.

Untuk itu, ia menilai diskusi perihal perubahan pola konsumsi manusia ini menjadi penting untuk dibahas.

Menurut dia, setiap individu perlu meminimalisir tindakan konsumtif hanya sesuai dengan kebutuhan saja.

“Sesimple kita pikirin dulu sebelum kita beli sesuatu, ada kebutuhannya atau enggak, ada ga cara untuk memenuhi kebetuhan tidak dengan beli, tapi dengan step lain,” kata Afutami.

Sementara Dokter sekaligus content creator dr. Farhan Zubaedi bicara dampak concius concumption pada aspek kesehatan.

Hal ini, kata dia, bisa dimulai dari hal kecil seperti memeriksa komposisi produk makanan atau minuman sebelum membeli.

Farhan mengatakan bahwa berdasarkan fakta yang ada, sejumlah penyakit dapat dipicu dari makanan atau minuman yang dikonsumsinsehari-hari.

Bahkan, lanjut dia, badan kesehatan dunia (WHO) pun menganggap perubahan pola konsumsi publik menjadi fokus penting agar dapat diminimalisir di kemudian hari.

“Di situlah oentingnya concius concumption, kita sadar apa yang kita makan apa yang kita minum setiap hari,” ujarnya.

Kemudian Content creator Gerald Vincent membahas concius concumption dari kacamata digitalisasi informasi.

Umumnya kalangan muda, kata dia, kerap mengunggah keseharian di sosial media.

Saat membagikan kabar tersebut, anak muda begitu memperhatikan penampilan, sehingga membutuhkan banyak properti dalam kebutuhan sehari-hari.

“Memang kita ini ada di generasi konsumtif. Contoh, posting foto di sosmed. Hari ini posting baju merah, mau posting lagi harus baju lain. Jadi harus konsumsi lagi, konsumsi lagi,” kata Gerald.

Ketika kegiatan sehari-hari dipublikasi di media sosial yang notabene ditonton oleh orang lain, maka bisa saja setiap gerak-gerik yang ditayangkan mempengaruhi orang lain untuk meniru.

Hal ini pun akhirnya berdampak pada peningkatan konsumsi individu.

Sehingga ia menilai pembahasan mengenai concius concumption ini menjadi penting untuk didiskusikqn agar kedepannya dapat meminimalisir tindakan konsumtif demi kehidupan yang lebih baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas