Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Diperkirakan Reshuffle Kabinet 8 Maret 2023 Pekan Depan, Ini Pertimbangannya

Presiden Jokowi diperkirakan akan melakukan  perombakan kabinet atau reshuffle para menterinya di Kabinet Indonesia Maju pekan depan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Diperkirakan Reshuffle Kabinet 8 Maret 2023 Pekan Depan, Ini Pertimbangannya
Foto: Tangkapan Layar Video
Presiden Jokowi memberikan sambuatn via video dalam Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) yang disiarkan dalam kanal Youtube Mahkamah Agung, Kamis (23/2/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Jokowi diperkirakan akan melakukan  perombakan kabinet atau reshuffle para menterinya di Kabinet Indonesia Maju pekan depan.

Jokowi sebelumnya  dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu, 1 Februari 2023 atau Rabu Pon lalu, namun tidak terealisasi.

Namun demikian, diprediksi benar-benar akan melakukan reshuffle kabinet pekan depan atau tepatnya Rabu 8 Maret 2023 atau Rabu pon.

Prediksi itu diungkapkan Ari Nurcahyo dari PARA Syndicate yang menyebut Jokowi bakal reshuflle pada Rabu pon sesuai kebiasaan, tapi kali ini kondisinya sudah mendesak.

Tanggalnya, menurut Ari, diprediksi tanggal 8 Maret 2023 atau Rabu pon sebelum Ramadan 2023 atau jika tidak terjadi, maka Rabu pon pada 12 April mendatang.

Baca juga: PPP: Sinyal Reshuffle Sudah Mulai Terang Kalau Menpora Diganti

Ari lantas menyebut sebelum bulan Ramadan ini akan terjadi peristiwa politik besar menentukan konfigurasi politik, koalisi reshuffle dan persiapan menuju pilpres.

"Biasanya, Jokowi lakukan reshuffle di Rabu Pon, itu tanggal baik Jokowi. Tanggal 8 Maret dan 12 April tanggalnya Rabu pon. Ini soal timing saja kapan reshuffle," kata dia seperti dikutip dari Kompas.TV, Rabu (1/3/2023).

Berita Rekomendasi

"Kami percaya, meyakini dalam waktu dekat ini dilakukan Jokowi," tambah Ari.

Ari lantas menunjukkan sejumlah keyakinan reshuflle bakal dilakukan Jokowi.

"Pertama, ini konsolidasi pemerintahan dalam sisa sampai waktu Jokowi di pemerintahan Oktober 2024, konsolidasi diperlukan memastikan semua program terlaksana," jelasnya.

Salah satunya, katanya, termasuk program prioritas Ibu Kota Nusantara.

"Kedua, konsolidasi presiden, siapa yang berlaga di 2024, memastikan segala program disiapkan pemerintah tidak kandas dan mangrak," jelasnya.


Ini persoalan jadi penting, bagaimana konsolidasi pemerintahan reshuflle kabinet itu berimbas konsolidasi persiapan di 2024.

"Ini mendesak presiden. Perkiraan kami, kemungkinan 8 Maret atau 12 April ini," jelasnya.

4 Menteri yang Mungkin Akan Direshuffle

Empat menteri di Kabinet Indonesia Maju diprediksi bakal kena rombak oleh Jokowi/

Menteri-menteri dari Partai Nasdem disebut paling kuat diganti.

Hal itu diungkap Direktur PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, yang menjelaskan perombakan kabinet Jokowi ini didasari atas pertimbangan dua hal.

Yakni, terkait konfigurasi politik jelang pemilu 2024 dan kinerja menteri.

Atas dasar itu, ia memprediksi bakal ada empat menteri yang kena Reshuffle kabinet.

Yakni tiga menteri dari Partai Nasdem, yaitu Menkomfinfo Johny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

Satu menteri lain berasal dari Golkar yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang sebelumnya juga diumumkan Jokowi sudah mundur secara lisan.

"Pertama Menkominfo (Johnny G Plate). Itu karena menyangkut persoalan hukum," kata Ari, saat diskusi Maret: Bulan Reshuflle dan Koalisi Menuju Pilpres yang diikuti secara daring, Rabu (1/3/2023).

"Jadi indikator ini bisa ganggu kinerja kementerian," tambah Ari.

Ari lantas menyebut dua lainnya diprediksi dicopot dari jabatannya.

"Selanjutnya yang berpotensi juga bakal diganti adalah Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo," jelasnya.

Lalu yang ketiga, lanjutnya, adalah jabatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang kini dijabat kader Nasdem, Siti Nurbaya.

Meski begitu, kata dia, Jokowi disebut kini masih berhitung untuk kursi Nasdem, apakah memang dilepas ketiganya ataukah disisakan untuk Nasdem.

"Jadi jumlah kursi Nasdem di kabinet bisa jadi dikurangi atau mungkin tidak diberikan sama sekali," tegasnya.

Sedangkan untuk nama satu lainnya, kata Ari, terkait dengan dilema moral.

"Alasannya mundur mungkin berkaitan dengan persoalan moral soal Kanjuruhan dan enggak mau rangkap jabatan," jelasnya.

PPP Mengiyakan

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek mengatakan sinyal reshuffle atau perombakan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai terang.

Menurut Awiek, sinyal itu muncul salah satunya terkait isu Zainudin Amali mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Setidaknya sinyal-sinyal itu sudah mulai terang kalau bakal ada pergantian, salah satunya dari Menpora itu," kata Awiek di Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).

Dia menyebut jika orang memutuskan mundur diri tak mungkin ditahan-tahan untuk tetap berada di kabinet.

"Kan orang sudah mengajukan pengunduran diri. Kan di politik orang yang sudah mundur enggak mungkin ditahan-tahan juga," ucap Awiek.

Namun, dia menuturkan kewenangan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Soal reshuffle kabinet itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi selaku pemegang mandat konstitusi yang memenangkan Pilpres di 2019 kemarin," ungkap Awiek.

Momentum Reshuffle Kabinet

Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki hak prerogatif soal pergantian menteri.

Namun Ujang melihat isu mundurnya Zainudin Amali sebagai Menpora bisa jadi momen kepala negara melakukan reshuffle kabinet.

"Semuanya ada di tangan Pak Jokowi karena menteri itu kan pembantunya Pak Jokowi, maka Jokowi yang menentukan apakah Menpora mundur atau tidak semua ada di tangan Pak Jokowi," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/2/2023).

Ujang menambahkan, terpilihnya Zainudin Amali sebagai Wakil Ketua Umum PSSI pun sebelumnya pasti sudah mendapat restu dari presiden.

Oleh karena itu, jika memang diminta fokus mengurus sepak bola, bukan hal yang tak mungkin Zainudin Amali akan mundur dari kursi nomor satu di Kemenpora.

"Kalau dianggap Pak Jokowi meminta Menpora itu fokus mengurus sepak bola ya bisa jadi bisa saja akan terjadi reshuffle," ujarnya.

"Semuanya ada di tangan Pak Jokowi, soal apakah Menpora itu mundur atau tidak kita lihat saja ke depan apa yang dilakukan oleh Menpora. Tentu semuanya sudah dikalkulasi secara matang oleh Menpora terkait dengan pisisinya menjadi Waketum PSSI," tandasnya.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas