Istri Wowon Menangis saat Saksikan Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai
Penyidik pun meminta keluarga untuk membawa Iis sedikit menjauh demi kelancaran proses rekonstruksi.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Istri ke-4 Wowon Erawan alias Aki Banyu, Iis Suryati tampak tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan langsung suaminya memeragakan sejumlah adegan saat rekonstruksi di kawasan Cianjur, Jawa Barat.
Pantauan Tribunnews.com di rumah Wowon di Desa Gunung Sari, Cianjur, Jawa Barat terlihat Iis dan anaknya bernama Devi menangis saat Wowon datang untuk memeragakan detik-detik pembunuhan anaknya berinisial BE (3).
Penyidik pun meminta keluarga untuk membawa Iis sedikit menjauh demi kelancaran proses rekonstruksi.
"Semakin sedih dari pada yang terakhir kali," kata Iis sambil menangis yang melihat suaminya menggunakan baju tahanan, Kamis (2/3/2023).
Dia tidak menyangka suami yang dia kenal penyayang itu ternyata menjadi dalang pembunuhan berantai yang menewaskan sembilan orang.
"Nggak nyangka, nggak pernah menyangka kayak gini. Di rumah mah baik, nggak mencurigakan tidka ada kekerasan apapun walaupun banyak kekurangan. Dia selalu baik selalu sayang sama anak sama istri," ungkapnya.
Pertemuannya saat rekonstruksi kali ini merupakan pertemuan pertama sejak Wowon ditangkap oleh polisi dalam kasus ini.
Baca juga: Tak Kenal Kasihan, Duloh Habisi Istri dan Dua Anak Tiri Wowon Pakai Racun, Berikut Urutannya
Hingga kini proses rekonstruksi masih berlangsung. Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede Sholehudin alias Dede (34) masih memperagakan adegan demi adegan pembunuhan.
Untuk informasi, Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi hingga Cianjur, Jawa Barat.
Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki Banyu, Solihin alias Duloh dan Muhammad Dede Solehudin.
Total ada sembilan orang yang tewas yang terdiri dari tujuh orang keluarga yakni Halimah, Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, M. Riswandi, Wiwin Winarti, Noneng, dan Bayu (2).
Sementara dua orang korban tewas lainnya adalah tenaga kerja wanita (TKW) yakni Farida dan Siti Fatimah.
Kasus pembunuhan ini dimulai dengan penipuan yang dilakukan ketiga tersangka dengan modus penggandaan kekayaan melalui supranatural.
Ketiga tersangka mengincar para TKW untuk menguras habis hartanya. Total ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan Wowon cs.
Mereka adalah Hanna, Aslem, Sulastini, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene dan Yeni Nursaada. Selanjutnya Siti Fatimah dan Farida yang tewas dibunuh oleh Wowon cs karena menagih janji penggandaan kekayaan dalam kasus ini.
Wowon menjadi peran penting dalam melakukan penipuan tersebut. Dia berperan sebagai sosok yang dianggap sakral dan sakti bernama Aki Banyu.
Bahkan, kedua tersangka lain Duloh dan Dede tertipu dengan sosok Aki Banyu ini. Keduanya baru mengetahui jika Aki Banyu adalah Wowon setelah kasus ini terungkap.
Atas perbuatannya, mereka pun dijerat dengan Pasal 340 KUHP, subsider 338, 339 KUHP, ancaman pidana paling berat hukuman mati.