Jokowi: Indonesia Tempati 3 Teratas Paling Rawan Bencana
Jokowi mengatakan, frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
"Mengedukasi masyarakat, memberikan pelatihan kepada masyarakat itu jauh lebih penting. Sehingga masyarakat tahu ke mana akan lari, ke mana akan berlindung," katanya.
3. Tata ruang dan konstruksi
Jokowi meminta jajaran terkait terutama dinas pekerjaan umum daerah dan badan perencanaan pembangunan daerah untuk memperhatikan mengenai hal ini.
"Jangan sampai terjadi, karena ini selalu berulang, misalnya di Palu, ada satu desa yang atau satu kecamatan yang setiap 20 tahun, setiap 50 tahun selalu berulang gempa ada di situ, tsunami, tanah merekah selalu titiknya sama, tetapi tetap masih dibangun perumahan di situ," ujarnya.
Ia juga meminta agar jajaran terkait memperhatikan peta kerawanan bencana dalam memberikan izin pendirian bangunan.
"Kita tuh kan sudah punya peta di mana yang terjadi erupsi gunung berapi, di mana yang sering terjadi gempa, kita tahu semuanya."
"Mestinya mulai diwajibkan agar masyarakat yang mendirikan bangunan itu konstruksinya diarahkan, yaitu konstruksi-konstruksi yang antigempa," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan, saat ini dunia bukan lagi takut dengan terjadinya perang atau pandemi virus.
Namun terjadinya perubahan iklim dunia membuat seluruh negara ketakutan.
"Apa yang ditakuti oleh dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang. Tapi yang lebih mengerikan yang ditakuti semua negara adalah perubahan iklim," kata Jokowi, seperti yang diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
(Tribunnews.com/Widya/Danang Triatmojo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.