Ubah Paradigma, Partai Berkarya Mulai Incar Generasi-Z
Partai Berkarya, menyusun kerangka inisiatif yang dinamakan “Gerakan 100 Tahun Bekarya, di Kantor DPP Berkarya, Jakarta Selatan pada Sabtu kemarin
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Berkarya, menyusun kerangka inisiatif yang dinamakan “Gerakan 100 Tahun Bekarya, di Kantor DPP Berkarya, Jakarta Selatan, pada Sabtu kemarin (4/3/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Berkarya, Mayjen TNI (Purn.) H. Muchdi Purwopranjono, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Fauzan Rachmansyah, serta jajaran pengurus DPP Partai Berkarya.
Acara digelar untuk mengkonsolidasikan diri, meskipun tidak bisa ikut serta dalam Pemilu 2024.
“Kami memiliki serangkaian kegiatan sepanjang tahun 2023 hingga 2024 ini, untuk mengisi perayaan berdirinya Partai Berkarya yang ke-100 tahun,” ujar Ketua Panitia Gerakan 100 Tahun Berkarya yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya Alvian Luneto.
Ia mengatakan Partai Berkarya kini merubah paradigma sehingga karya dan perjuangan dapat diterima semua kalangan termasuk Gen-Z.
“Kini Partai Berkarya sedang melakukan shifting paradigma, untuk mulai menata kembali platform perjuangan kita, agar dapat lebih kompatibel menghasilkan karya nyata positif dan produktif kepada masyarakat, terkhusus ke kalangan Gen-Z”, katanya.
“Generasi Berkarya, atau boleh kita singkat Gen-B, adalah metode bridging untuk mengkolaborasikan Generasi X, Y, dan Z. Karena masing-masing generasi itu beda kultur, beda perspektif, dan beda value. Semua generasi punya sisi positif masing-masing.”, imbuhnya.
Baca juga: Partai Berkarya Gelar Munaslub untuk Selesaikan Masalah Internal
Acara Gerakan 100 Tahun Berkarya yang bertepatan dengan 12 Sya’ban 1444 H tersebut juga digelar acara Doa Bersama dan Tarhib Ramadhan dengan mengundang Ustadz Wijayanto, seorang Da’i Nasional dan juga dosen tetap Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Dalam acara tersebut Partai Berkarya mengundang berbagai kalangan, mulai dari santri-santri pada beberapa Pondok Pesantren, serta anggota dari beberapa Majelis Ta’lim kaum pemuda dan orang tua di Jakarta Selatan dan sekitarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.