Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Jokowi Singgung Orang Indonesia Gemar Berobat ke Luar Negeri

Berdasarkan data yang diterima saat ini, Jokowi mengatakan, hampir dua juta masyarakat Indonesia masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Saat Jokowi Singgung Orang Indonesia Gemar Berobat ke Luar Negeri
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret 2023. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, hampir dua juta masyarakat Indonesia masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri. 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir dua juta masyarakat Indonesia masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 6 Maret 2023.

"Satu juta—kurang lebih satu juta ke Malaysia, kurang lebih 750 ribu ke Singapura, dan sisanya ke Jepang, ke Amerika, ke Jerman, dan lain-lain, mau kita terus-teruskan?" ucap Jokowi, (6/3/2023), dikutip dari laman Presiden RI.

Ia berharap kehadiran rumah sakit modern seperti Mayapada Hospital Bandung dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri.

Jokowi juga menyatakan, pemerintah akan mendukung penuh pembangunan rumah sakit berstandar internasional.

Hal itu dilakukan agar Indonesia tidak kehilangan devisa dalam jumlah besar.

Baca juga: Jokowi Akui Putusan PN Jakarta Pusat Tunda Pemilu Picu Kontroversi

"Rp165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu, karena ada modal keluar, capital outflow," ungkap Presiden.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mendorong penambahan jumlah dokter spesialis di dalam negeri untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Air.

"Kita masih punya problem di dalam negeri, dokter spesialisnya masih kurang atau dokter yang punya subspesialis masih sangat kurang, saya sudah bisikin tadi ke Pak Menkes ini perlu diurus," ujarnya.

Ia menilai, dengan adanya jumlah dokter spesialis maupun subspesialis yang mencukupi, dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang makin baik bagi masyarakat.

Untuk itu, Jokowi meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menambah dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.

"Nanti saya sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan," ucap Jokowi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menghasilkan dokter spesialis lebih banyak lagi.

"Kita ingin lebih cepat melahirkan dokter-dokter spesialis yang berkualitas, sesuai standar masing-masing kolegium, dan dilakukan di perguruan tinggi maupun di rumah sakit."

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk menyelesaikan kendala-kendala di lapangan," ucap Budi.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas