Enam Fakta Seputar Mahasiswi UI yang Ditemukan Tewas di Apartemen, Sempat Minta Maaf ke Keluarga
Sebelumnya saksi yang merupakan sekuriti apartemen sempat mendengar adanya suara benturan keras seperti benda terjatuh di sekitar lokasi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) inisial MPD tewas usai diduga melompat dari lantai 18 salah satu apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
MPD ternyata sempat mengunggah permintaan maaf di media sosial Instagram sebelum melompat.
Sebelumnya saksi yang merupakan sekuriti apartemen sempat mendengar adanya suara benturan keras seperti benda terjatuh di sekitar lokasi.
Berikut sejumlah fakta yang dirangkum terkait kejadian ini.
1. Hanya 3 hari sebelum wisuda
Mahasiswi berinisial MPD ini diketahui mengakhiri hidupnya pada Rabu (8/3/2023).
Artinya, peristiwa tragis itu terjadi tiga hari sebelum acara wisudanya yang akan berlangsung pada Sabtu (11/3/2023).
2. Sempat Pamit ke teman
Kapolsek Metro Kebayoran Baru Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Tribuana Roseno mengungkapkan almarhumah sempat berpamitan kepada teman-temannya di story Instagram (IG) sebelum lompat dari apartemennya.
3. Minta maaf ke orang tua
Kompol Tribuana Roseno mengatakan, MPD sempat meninggalkan pesan sebelum diduga bunuh diri dengan lompat dari apartemen.
Pesan itu berisi permintaan maaf kepada keluarga dan teman-temannya melalui unggahan di media sosialnya.
4. Mahasiswi tingkat akhir
MPD diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI), jurusan Ilmu Komunikasi.
Ia merupakan mahasiswi angkatan 2019 dan akan segera diwisuda untuk memperoleh gelar sarjana.
5. Dikonfirmasi pihak Kampus
Pihak UI membenarkan bahwa MPD merupakan mahasiswi tingkat akhir yang akan menjalani wisuda pada Sabtu kemarin
Namun sayang, dirinya tak ada dalam upacara pemindahan toga tersebut.
"Salah seorang warga dari sivitas akademika UI. Kami mendoakan yang terbaik baginya,” tulis Humas dan KIP UI dalam keterangannya.
6. Ucapan duka cita
Pihak Universitas Indonesia (UI) turut mengucapkan bela sungkawa atas peristiwa tragis yang merenggut nyawa MPD.
Pihak UI pun turut mendoakan mendiang agar diterima di sisiNya.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kami menyampaikan duka cita setulusnya dan mendalam atas kepergian ananda terkasih, mahasiswa kami MPD dari FISIP UI," tulis keterangan yang sama.
Seperti diberitakan, kabar duka datang dari kampus Universitas Indonesia (UI).
MPD, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI diduga terjun dari lantai 18 sebuah apartemen di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023) sekira pukul 23.45 WIB.
Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno mengatakan, korban mengakhiri hidup beberapa hari menjelang wisuda.
Kabar meninggalnya Melati Putri Dairly ramai diperbincangkan di media sosial.
Bahkan, akun Twitter BEM UI @BEMUI_official turut mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya MPD.
"Segenap fungsionaris BEM UI 2023 turut berduka cita atas berpulangnya Wisudawan Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi KKI Angkatan 2019," tulis akun BEM UI, dikutip, Minggu (12/3/2023).
"Mari kita doakan semoga amal ibadah beliau diterima dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,"
"Mari bersama-sama menghormati dan menghargai privasi almarhumah, keluarga, serta kerabat yang ditinggalkan,"
"Besar harapan teman-teman dapat memperhatikan hal ini. Mari kita praktekkan empati dan kebijaksanaan dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial,"
Kabiro Humas dan KIP Universitas Indonesia, Amelita Lusia juga membenarkan jika MPD merupakan mahasiswi fakultas FISIP UI.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Jelang Wisuda, Mahasiswi UI Sempat Unggah Permohonan Maaf di Medsos
Sosok almarhum
Dikutip dari laman pddikti.kemdikbud.go.id, MPD merupakan mahasiswi kampus UI yang mengambil program studi Ilmu Komunikasi.
Ia tercatat masuk kampus UI pada tahun 2019 dengan jenjang SI yang saat ini tercatat belum lulus.
Kompol Tribuana Roseno menjelaskan, seorang saksi yang merupakan sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan yang keras seperti benda terjatuh di sekitar lokasi.
Setelah dilakukan pengecekan, saksi melihat korban sudah dalam posisi tergeletak di lantai.
Dari informasi yang didapat, Tribuan mengatakan jika korban akan melakukan wisuda dalam waktu dekat.
"Betul, hari H (kejadian) itu pra Wisuda," singkat Tribuana.
Lebih lanjut, Tribuana mengatakan pihaknya tak bisa melakukan pemeriksaan kepada pihak keluarga lantaran masih dalam keadaan berduka.
"Nah ini kan orang lagi kedukaan, kita juga nggak bisa memaksakan (untuk memeriksa), kita juga memaklumi memahami bahwa keluarga sedang berduka," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh sekuriti apartemen berinisial AA.
Saat itu AA mendengar suara yang cukup keras seperti benda terjatuh. Setelah mengecek asal suara tersebut, AA mendapati korban dalam posisi tergeletak.
"Pada saat shift jaga petugas lobi di Tower Eminence 2 Apartemen Essence tiba tiba mendengar suara seperti benda jatuh. Kemudian langsung melakukan pengecekan dan melihat korban tergeletak di lantai, selanjutnya melaporkan ke pimpinan," terang Ade Ary dalam keterangannya.
Saksi lainnya yaitu paman korban berinisial DI mengetahui informasi korban terjatuh dari lantai 18 Apartemen Essence setelah dihubungi ibu korban.
Unggah permintaan maaf di media sosial
Lebih lanjut Kompol Tribuana Roseno mengungkap unggahan MPD di media sosial.
Unggahan itu berisi permohonan maaf itu dibuat untuk keluarga hingga teman-temannya.
"Almarhum sebelum lompat sempat menyampaikan story intinya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan juga teman-temannya," kata Tribuana.
Meski begitu, Tribuana mengaku tak mendalami terkait motif korban melompat dari lantai 18 apartemen tersebut.
Baca juga: Mahasiswi UI Lompat dari Lantai 18 Apartemen di Jakarta Selatan Jelang Wisuda, Diduga Bunuh Diri
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.