IFF Soroti Kualitas Pendidikan Indonesia yang Masih Minim
Pendiri INADATA Elwin Tobing menyatakan salah satu tantangan selama 25 tahun ke depan bagi bangsa Indonesia adalah perubahan teknologi yang cepat.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri INADATA Elwin Tobing menyatakan salah satu tantangan selama 25 tahun ke depan bagi bangsa Indonesia adalah perubahan teknologi yang cepat.
Sedangkan, katanya, keterampilan yang dimiliki umumnya warga negeri ini cepat usang. Knowledge peradaban pun belum terbangun dengan baik.
"Salah satu problem kita dalam menghadapi tantangan masa depan adalah minimnya pusat quality education," ujar Elwin dalam acara Indonesia Future Forum (IFF) yang digagas INADATA di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Rasionya, 1 PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia mengakomodir sampai 3,2 juta penduduk di Indonesia, sedangkan di Amerika, 1 PTN untuk 204 ribu orang. Sedangkan, 1 PTS di Indonesia mengakomodir 90 ribu penduduk di Indonesia, sedangkan di Amerika 1 PTS untuk 89 ribu orang," kata Elwin.
Masa depan Indonesia menurut Elwin sangat ditentukan dari pemahaman manusia Indonesia terhadap dinamika Indonesia sekarang.
Selain itu, lanjut Elwin, bagaimana merekonstruksi fondasi dan pengembangan Indonesia ke masa depan, baik dalam tataran gagasan dan realisasi tindakan juga menentukan masa depan bangsa.
"IFF perdana ini fokus dalam bidang yang sangat esensial dan krusial terhadap masa
depan Indonesia, modal manusia Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Wali Kota Samarinda Andi Harun memaparkan kekayaan di dunia ini hanya dikuasai segelintir orang.
Hal ini dikarenakan adanya oligarki yang menguasai perekonomian dunia.
Gambaran serupa juga terjadi di Indonesia.
Hal ini, menurut Andi, bisa menghambat kemajuan aset terpenting bagi bangsa ini dalam menjawab tantangan masa depan, yakni modal manusia.
"Sehingga, redistribusi kekayaan nasional ini adalah hal penting, agar kualitas kesejahteraan warga bisa merata, sehingga mampu menjawab tantangan masa depan," ujar Andi.
Sementara Athor Subroto, Direktur SKSG Universitas Indonesia menyatakan bangsa ini dibelit berbagai persoalan yang kemungkinan belum terselesaikan, bahkan terulang di masa depan.
Baca juga: Wacana Capres-Cawapres Debat di Kampus, Pengamat: Biar Publik Tahu Bobot Para Kandidat
Athor menyebut persoalan perpajakan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan menjadi salah satu persoalan yang berpotensi terulang di masa depan.
Demikian juga dengan persoalan pelayanan kesehatan yang kemarin sempat disinggung Presiden Jokowi.
Athor mengatakan, ketika banyak warga Indonesia berobat ke luar negeri, maka muncul pertanyaan tentang apa sebenarnya yang sudah kita bangun.
"Maka, tantangan fundamental Indonesia adalah mewujudkan pembangunan manusia berkualitas, perkuat budaya literasi agar knowledge dalam menghadapi zaman terbangun dengan kokoh," ujar Athor.
Indonesia Future Forum merupakan forum independen non-governmental, non political, non-partisan dan non-profit yang brrusaha membahas dan memberikan arahan serta jawaban terhadap isu, masalah, dan tantangan fundamental dan strategis Indonesia di masa kini dan depan.