"Oleh karena itu sambil menunggu, karena ini rencananya (menunggu) satu bulan, kemudian nanti setelah lebaran baru akan dikomunikasikan lagi, bagaimana secara internal didiskusikan masalah ini."

"Tentunya dengan sosialisasi ke masyarakat sehingga ke depannya tidak ada gejolak," lanjut Fajarini.

Selanjutnya, terkait berita yang beredar, Fajarini menyampaikan bahwa itu adalah kesalahpahaman.

Untuk itu pihaknya meminta maaf atas informasi yang beredar terkait adanya desakan ormas untuk penutupan patung Bunda Maria.

Baca juga: Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo, Kapolres: Ormas Datang Hanya Sampaikan Masukan Warga

"Itu gagal paham dari anggota kami yang menulis laporan."

"Mohon maaf atas anggota kami yang salah dalam penulisan narasi," ujar Fajarini.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan tak ada ormas yang mengganggu ketentraman di wilayah tersebut.

"Kami telah mendapatkan perintah dari bapak Kapolda bahwa tidak ada ormas yang mengganggu keamanan dan ketentraman."

"Apabila ada ormas yang mengganggu keamanan, kenyamanan, ketentraman khususnya di wilayah Kulon Progo akan kami tindak," tegas Fajarini.

Baca juga: Sosok Yakobus Sugiharto, Perintahkan Tutup Patung Bunda Maria di Kulon Progo Pakai Terpal

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, kejadian penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo ini diunggah pertama kali oleh akun Twitter @Midjan_La_2.

Dalam video tersebut tampak patung Bunda Maria ditutup dengan terpal berwarna biru.

Sejumlah orang dan polisi juga terlihat berfoto di depan patung yang telah tertutup terpal itu.

Dinarasikan dalam video tersebut bahwa penutupan itu lantaran adanya ormas yang mengaku tidak nyaman atas keberadaan patung Bunda Maria.