Motif Pembacokan Jaja Ahmad Jayus, Polisi: Eks Ketua KY jadi Sasaran Empuk Pelaku
Satreskrim Polresta Bandung telah berhasil menangkap pelaku pembacokan Eks Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus, motifnya pun terungkap.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembacokan Eks Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus telah ditangkap pihak kepolisian.
Satreskrim Polresta Bandung pun melakukan rilis, termasuk membenarkan motif pembacokan tersebut.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, menyebut pelaku berhasil ditangkap dalam waktu 1x10 jam seusai kejadian.
Pelaku berhasil ditangkap seusai proses pemeriksaan saksi - saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pelaku sendiri merupakan pria berinisial A, yang juga turut serta dihadirkan dalam rilis.
Baca juga: Kronologi Jaja Ahmad Jayus Eks Ketua KY Dibacok OTK: Pelaku Diduga Kendarai Beat Karbu Putih
"Dari situ kita bisa ambil kesimpulan bahwa kurang dari 1 x 10 jam sejak kejadian, Polresta Bandung sudah mengamankan pelaku penganiayaan tersebut," ujar Kombes Kusworo Wibowo, melansir YouTube Kompas TV, Rabu (29/3/2023).
Sementara untuk motif, Kombes Kusworo mengatakan motifnya yakni pencurian dengan kekerasan.
"Untuk motif setelah kita mengamankan tersangka kami kaitkan dengan alat bukti di TKP bahwa tersangka ini motifnya adalah melakukan pencurian dengan membawa senjata tajam."
"Sehingga sudah ada niat melakukan pencurian dengan kekerasan," lanjutnya.
Rupanya pelaku A, terlibat utang, dan nekat melakukan pencurian.
Kombes Kusworo menyebut pelaku sudah berada di lokasi sejak siang hari pukul 11.00 WIB.
Sempat berkeliling mencari sasaran untuk menjadi target.
Kemudian saat berpapasan dengan mobil mantan ketua KY, pelaku muncul niat jahat, hal ini lantaran melihat Jaja Ahmad Jayus yang merupakan pria berumur dan mengendarai mobil sendiri.
"Sehingga menurut tersangka ini (Jaja Ahmad Jayus) merupakan target yang empuk bagi tersangka kemudian dibuntuti kendaraan tersebut," kata Kombes Kusworo.
Lantas niat pencurian terjadi, hingga akhirnya terjadi aksi pembacokan.
Polisi mengatakan pelaku tak sempat menggondol barang berharga korban, lantaran kabur seusai penganiayaan.
Baca juga: Tetangga Ungkap Detik-detik Penyelamatan Jaja Ahmad Jayus, Korban Lemas dan Hampir Kehabisan Darah
Diberitakan sebelumnya, Jaja Ahmad Jayus menjadi korban pembacokan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Selasa (28/3/2023) sore.
Kejadian tersebut terjadi di rumahnya, di Komplek GBA 2 Blok F, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tak hanya Jaja, sang putri Rahmi Dwi Utami (22), juga turut serta menjadi korban pembacokan.
Jaja Ahmad Jayus dan putrinya pun mengalami luka, dan berlumur darah, kini telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Sebelumnya Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, peristiwa itu berawal saat Jaja baru pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Jaja langsung memasukkan kendaraannya ke dalam garasi.
Mengutip beberapa sumber, pelaku sudah menunggu korban pulang.
Lantas begitu melihat Jaja Ahmad Jayus, pelaku mendekati korban dan langsung melakukan penyerangan.
"Seketika korban masuk ke dalam rumah dan memarkirkan kendaraannya. Tersangka mendekati dan melakukan penyerangan, melakukan pembacokan kepada korban," kata Kusworo saat ditemui di sekitar kediaman Jaja, Selasa malam.
Rahmi Dwi Utami, putri Jaja juga turut serta jadi korban lantaran membela sang ayah.
"Karena pada saat mantan Ketua KY dibacok, sang anak juga melakukan pembelaan kepada ayahnya dan juga ikut mengalami luka-luka," ujarnya.
Kondisi Rumah Sepi
Baca juga: Kondisi Rumah Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, Dipasangi Garis Polisi dan Ditemukan Ceceran Darah
Melansir TribunJabar.id, Dion (59) tetangga Jaja Ahmad mengatakan saat adanya aksi pembacokan kondisi sekitar rumah sepi.
Dion juga ikut serta dalam upaya penyelamatan Jaja Ahmad dan sang anak.
"Kebetulan saya ada ambulans, untuk penanganan pertama itu saya bawa dua-duanya ke rumah sakit terdekat, yaitu rumah sakit Mayapada," ujar Dion.
Dion mengatakan, penanganannya bagus dari pihak rumah sakit, sampai tindakan terakhir dibawa ke ruangan.
Dion mengaku, saat melihat korban, keduanya sudah berlumuran darah, saat pertama kali melihat korban sedang jongkok.
"Penuh darah, sudah lemas, karena mungkin bisa kehabisan darah kalau telat ditolong," ujar dia.
Dion juga mengatakan berdasarkan pengamatan mata, korban ada luka di kepala dan leher, sementara tangan tak bisa digerakkan.
"Tangannya sudah tidak bisa bergerak (kedua korban). Mungkin tangkisan dari celurit itu," ucapnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.