Cerita H. Soeharto, Jurnalis Veteran Menemukan Hidayah, Bermula dari Tragedi Jamaah Haji Kolombo
H. Soeharto, seorang jurnalis veteran Surabaya Post pernah mengalami musibah dahsyat, selamat dari jatuhnya pesawat jamaah haji Indonesia di Kolombo.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Theresia Felisiani

"Masjid Alfalah Darmo, Masjid Mujahidin Perak, Masjid Ulil Albab Uinsa, Masjid Manarul Ilmi ITS, Masjid Chengho adalah sejumlah masjid yang selalu rutin didatangi untuk bisa menunaikan sholat berjamaah dan mendengarkan kajian Islam,” ujar H. Soeharto.
Setelah 25 tahun menuntaskan kiprahnya di dunia jurnalistik, ia memutuskan gantung tinta alias pensiun. Kemudian tahun 1995 beralih profesi bergabung di Perusahaan Bisnis Grup Maspion, dengan beberapa jabatan, di antaranya menjadi salah satu Asisten Direksi.
Beberapa tahun terakhir, H. Soeharto mengajukan pensiun dari Maspion, dengan harapan lebih bisa fokus menunaikan ibadah dan melakukan kegiatan sosial.
“Saya terus ingin meningkatkan pengetahuan Islam, ajaran agama, serta kemampuan di bidang tartil Alquran,” ujarnya.
Selain fokus ibadah , berbagai kegiatan sosial pun dilakukan. Di antaranya menjadi orang tua asuh, menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, membantu pembangunan musholla atau masjid.
Baca juga: Ramadan Tahun ini Ivan Gunawan Pilih Kembali ke Profesi Lamanya Jadi Desainer
Soeharto berharap, dirinya dapat terus meningkatkan kualitas ibadah, baik ibadah mahdhoh, maupun ibadah social sebagai wujud menunaikan kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas.
“Terlebih sejak musibah haji di Colombo itu, saya seperti dilahirkan kembali. Itu rahmat, taufiq, dan hidayah yang harus selalu saya syukuri. Saya ingin menyukuri nikmat itu dengan memperbaiki ilmu, iman, dan amal sesuai kemampuan, sampai Alloh memanggil saya kapan pun. Wallohu a’lam,” ujar Soeharto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.