Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Bambang Kusriyanto, Politisi PDIP Jabat Ketua DPRD Jateng, Berawal jadi PNS dan Buka Bengkel

Inilah profil politisi PDI Perjuangan Bambang Kusriyanto, yang meninggal dunia pada Minggu (2/4/2023) kemarin, kariernya dimulai jadi PNS.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
zoom-in Profil Bambang Kusriyanto, Politisi PDIP Jabat Ketua DPRD Jateng, Berawal jadi PNS dan Buka Bengkel
Tangkap layar kanal YouTube Tribun Jateng
Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto meninggal dunia pada Minggu (2/4/2023) di RSUD Ungaran. Dalam artikel mengulas tentang profil politisi PDI Perjuangan Bambang Kusriyanto, kariernya dimulai jadi PNS. 

"Dulu waktu sekolah, kuliah kan rambutnya kayak Achmad Albar jadi dipanggil Bambang Krebo," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Tribun Jateng, Senin (3/4/2023).

Memulai Karier jadi PNS hingga Buka Bengkel Cat Mobil

Bambang Krebo menceritakan, dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1980-1986.

Lantas, tahun 1985, Bambang Krebo memutuskan untuk membuka usaha bengkel.

Ia menjadi tukang repair body cat mobil.

Hingga akhirnya, Bambang Krebo keluar dari PNS dan menggeluti usahanya.

"Dalam perjalanan sampai tahun 1985 mencoba membuka bengkel cat mobil, ternyata perkembangan konsumen itu semakin banyak, padahal di kampung."

BERITA TERKAIT

"Pelanggannya itu percaya bahwa saya nggak pernah meminta uang muka, namun begitu jadi harus lunas."

"Sekitar 1986-an semakin ramai, saya putuskan untuk keluar dari PNS, ternyata ekonomi lebih membaik," katanya.

Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto meninggal dunia pada Minggu (2/4/2023) di RSUD Ungaran.
Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto meninggal dunia pada Minggu (2/4/2023) di RSUD Ungaran. (YouTube Tribun Jateng)

Terjun ke Dunia Politik

Bambang Krebo terjun ke dunia politik setelah ikut kampanye pada tahun 1987.

Ia ikut mengampanyekan Megawati Soekarnoputri ketika mencalonkan DPR RI dari Dapil Jawa Tengah di Boyolali.

"Saat itu, ikut mengampanyekan. Waktu itu PDI. Saya hanya ikut kampanye, setelah kampanye kerja lagi. Posisi di struktur juga tidak," ucapnya.

"Setelah kampanye 1987, saya kerja biasa. Terus dalam proses perjalanannya, saya didapuk jadi pembantu koordinator desa (tugasnya ikut kampanye)," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas