Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diam-Diam Terapkan Ilmu Digitalisasi dari Pesantren, Santri Ini Sukses Naikkan Omzet Usaha Keluarga

Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang dari Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang digelar Shopee

Editor: Vincentius Haru Pamungkas
zoom-in Diam-Diam Terapkan Ilmu Digitalisasi dari Pesantren, Santri Ini Sukses Naikkan Omzet Usaha Keluarga
Istimewa
Mohtar Mustofa, santri asal Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, yang menjual produk dandang berupa sarangan untuk penanak nasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Mohtar Mustofa (25), seorang santri dari Pesantren Wahid Hasyim di Yogyakarta tidak menyangka “ke-iseng-an” menjual produk buatan ayahnya secara online berbuah manis. Awal mulanya, Mohtar ingin menerapkan ilmu Bisnis Digital yang diperolehnya.

Santri yang tengah mondok sambil kuliah ini, menceritakan awal mula ia memutuskan berjualan dandang atau sarangan di tengah kesibukannya belajar. Mohtar melihat produk dandang karya ayahnya cukup bagus untuk dijual, namun hanya dapat dibeli oleh orang-orang di sekitar Desa Sumberbening. Tanpa sepengetahuan sang ayah, Mohtar pun ‘iseng’ menjual dandang atau sarangan penanak nasi low carb secara online melalui e-commerce.

“Awal saya membuka toko online untuk menjual dandang sarangan bapak itu saat awal mulai kuliah tahun 2020. Saat itu, saya punya keyakinan kalau belum banyak orang yang membuat sarangan magic com seperti yang bapak buat. Ternyata benar, saya cek di online, belum ada yang menjualnya pada saat itu. Saya coba untuk menjualnya di Shopee, dan nggak lama ada yang beli dari luar daerah. Wah, bapak kaget dan senang,” ucap Mohtar.

Pemilik toko online TokoMu Official Store ini, mengusung konsep nasi rendah karbohidrat dan rendah gula di setiap produk dandang alumunium yang dijualnya. Mohtar lebih serius berjualan online setelah pada Januari 2023 dia mengikuti Pelatihan Bisnis Digital dari Shopee Barokah yang membahas seputar strategi berjualan online secara detail.

“Sekarang orderan yang datang dari daerah Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Ayah saya masih suka nggak percaya kalau sarangannya terjual sampai ke luar Jawa. Alhamdulillah hasil jualan di Shopee mulai jadi pemasukan yang cukup besar untuk orang tua saya dan bahkan untuk tambahan biaya kuliah saya,” ungkap pemilik toko online TokoMu Official Store.

Kisah tentang santri yang mengembangkan ekonomi mandiri, juga datang dari Dinda Niswatul Umah, santri asal Pondok Pesantren Thoriqoh Mu'Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah. Dinda membaca peluang untuk menjual camilan atau snack melalui online, setelah selama ini hanya menjualnya di lingkungan pondok pesantren.

Dinda menjelaskan, dirinya membuka usaha setelah lulus kuliah untuk dapat memiliki ekonomi mandiri di pondok pesantren. “Saya melihat banyak teman-teman santri yang suka cari camilan atau jajan. Dari situ saya berpikir untuk menjadikan ini peluang saya untuk jualan sembari mencari pekerjaan. Jadi sekalian saja saya coba jual secara online untuk memperluas jangkauan pembeli,” ungkap Dinda.

Dinda Niswatul Umah132
Dinda Niswatul Umah, Santri asal Semarang yang mendapatkan hadiah Paket Umrah dan Modal Usaha, berkat bisnis aneka camilan di Shopee Barokah
Berita Rekomendasi

Berbagai upaya Dinda lakukan untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai cari berjualan online. “Saya dapat informasi kalau Shopee mengadakan pelatihan jualan online, saya langsung daftar.

Saya jadi dapat informasi mengenai cara meningkatkan traffic kunjungan toko saya. MasyaAllah, penjualan saya meningkat jauh. Saat ini selalu ada penjualan setiap harinya dan alhamdulillah menjadi pemenang juara satu Kompetisi Bisnis Digital Shopee Barokah,” tutup pemilik toko online Barokah Snack.

Bertujuan Menciptakan Kemandirian Ekonomi di Pesantren

Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang dari Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang diselenggarakan oleh Shopee Barokah. Program ini bertujuan untuk membantu menciptakan ekosistem ekonomi mandiri secara digital di lingkungan pesantren melalui pelatihan bisnis digital, kompetisi berhadiah modal usaha dan umrah, hingga kanal khusus Produk Santri di platform Shopee Barokah.

Kompetisi yang telah melatih 1000 santri ini digelar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Jepara dan Solo (Jawa Tengah) mendapatkan antusiasme yang besar dari para peserta.

Total, sebanyak 20 toko milik santri mendapatkan apresiasi berupa modal usaha serta umrah bagi juara 1 di masing-masing wilayah dengan rincian juara 1 mendapatkan hadiah modal usaha Rp15 juta serta umrah bagi salah satu pengelola toko, juara 2 mendapatkan hadiah modal usaha Rp15 juta dan dilanjutkan juara 3 yang mendapatkan modal usaha senilai Rp10 juta. Shopee Barokah juga menyiapkan hadiah modal usaha masing-masing senilai Rp5 juta untuk dua finalis yang masuk ke dalam lima besar pemenang kompetisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas