Soal Wayan Koster Tolak Israel dalam Ajang World Beach Games, Menpora: Cari Titik Temu dan Solusi
Pihak Menpora akan mencari titik terang dan solusi terkait penolakan Gubernur Bali terhadap Israel dalam event World Beach Games di Indonesia.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Garudea Prabawati
![Soal Wayan Koster Tolak Israel dalam Ajang World Beach Games, Menpora: Cari Titik Temu dan Solusi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kolase-foto-gubernur-bali-i-wayan-koster-kiri-dan-menpora-dito-ariotedjo-kanan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo ungkapkan akan menangani terkait Gubernur Bali, Wayan Koster yang menolak Israel dalam ajang World Beach Games di Bali pada Agustus mendatang.
Dito Ariotedjo mengatakan bahwa akan menyamakan persepsi antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Gubernur Bali terakait penolakan Israel.
"Jadi saya akan mencoba mendudukan antara pihak Gubernur Bali dan pihak Kemlu untuk diselaraskan duduk bersama dan kita cari titik temu serta solusinya," ungkap Dito, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (7/3/2023).
Ia juga menuturkan bahwa dirinya telah melakukan koordinasi dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari bahas mengenai event World Beach Games yang akan dilaksanakan di Bali.
Namun, Dito mengatakan bahwa ada statement dari Raja Sapta Oktohari yang berbeda dan tidak sesuai yang diharapkannya.
"Tadi saya berkoordinasi dengan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, sampai tadi beliau masih ingin tetap dilaksanakan, tetapi saya melihat juga ada beberapa statetment yang agak berbeda ya," ujar Dito.
Baca juga: Gubernur Bali Tolak Kontingen Israel di World Beach Games, Raja Sapta Ingin Bertemu Wayan Koster
Terkait hal itu pihak Menpora akan mencoba berdiskusi dengan Kemlu dan Gubernur Bali untuk mencari titik terang dan beraharap event World Beach Games akan tetap bisa di selenggarakan nantinya.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster, kembali menyuarakan penolakannya terhadap Israel untuk tidak ikut serta dalam event World Beach Games yang akan diadakan di Bali pada Agustus 2023 mendatang.
I Wayan Koster mengatakan Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.
Dalam hal itu, I Wayan koster kembali menegaskan penolakan terhadap Israel dalam event World Beach Games.
"Bahwa tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel."
"Konsekuensinya adalah tidak boleh menerima di tempat resmi dan di acara resmi," ungkap I Wayan Koster, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (6/4/2023).
Ia juga menjelaskan, Israel tak boleh mengibarkan bendera negara serta tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan negaranya di Indonesia.
"Dan lebih lanjut tidak boleh mengibarkan bendera negaranya dan tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan negaranya," ujar Wayan Koster.
Terkait hal itu, Wayan Koster menyatakan penolakan Israel tidak diperbolehkan main di Indonesia.
Ia pun juga akan mengusulkan kepada pihak penyelenggara event agar Israel tak boleh ikut ajang tersebut.
Ketua NOC Indonesia Belum Berpikir Cari Opsi Pengganti Bali
Raja Sapta Oktohari Selaku Ketua Umum Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengatakan pihaknya masih belum memikirkan pengganti Bali untuk gelaran ANOC World Beach Games yang diadakan pada Agustus mendatang.
Ia pun masih ingin menjalin komunikasi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan penolakan Timnas atau atlet Israel tampil di AWBG 2023 Bali.
"Indonesia itu negara besar dan Bali merupakan bagian dari Indonesia yang tidak terpisahkan. Saya tidak mau cari alternatif lain dulu sebelum pekerjaannya tuntas," kata Okto di Kantor NOC Indonesia, FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Ketua Umum Olimpiade Indonesia itu juga mengatakan hingga saat ini pihaknya juga belum mendapatkan surat dari Gubernur Bali terkait pernyataannya.
Okto berharap agar kejadian tersebut tidak terlalu gaduh nantinya karena olahraga merupakan ranah pemersatu bangsa.
“Siapa tahu miss komunikasi tapi lebih dari itu pun kami tidak akan berhenti untuk mencarikan solusi, karena kami semua di sini untuk mencari apa yang terbaik untuk Indonesia. Bukan untuk perorangan, kelompok, tapi untuk Indonesia.”
“Indonesia jauh lebih besar dari sebelumnya. Kita sudah menjadi negara bagian dari G7. Kita sudah menjadi tuan rumah dari G20. Sekali lagi, saya mohon kebesaran hati dari semua pihak untuk menghentikan kegaduhan, karena olahraga itu sekali lagi bukan alat pemecah belah, tapi alat pemersatu bangsa,” terangnya.
(Tribunnews.com/Ifan/Abdul Majid)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.